Lusy Novarianti

Lusy Novarianti, lahir di Bandung, 23 November 1969. Selepas SMA melanjutkan kuliah di IKIP Bandung jurusan Pendidikan Fisika, program Diploma 3. Pada tahun 199...

Selengkapnya
Navigasi Web
DENIS TEN, SALAH SATU SAYAP KAZAKHSTAN

DENIS TEN, SALAH SATU SAYAP KAZAKHSTAN

#TantanganGurusiana

Hari ke-60

DENIS TEN, SALAH SATU SAYAP KAZAKHSTAN

S.O.S D'UN TERRIEN EN DETRESSE

Mengapa saya hidup, mengapa saya Mati

Mengapa saya tertawa, mengapa saya menangis

Inilah SOS

Dari seseorang di bumi yang dalam kesusahan

Saya lebih suka menjadi burung

Saya tidak merasa nyaman

Saya ingin melihat dunia dari dalam dan luar

Jika pernah indah, itu Cinta dari Nya, dari Nya

Saya selalu bingung dengan kehidupan ini, bagai fantasi anak-anak

Saya merasakan ada sesuatu yang menarik saya

Yang menarik saya ke arah Nya

Dalam pertaruhan besar alam semesta

Jika itu pernah indah

Saya bertarung dengan diri sendiri

Jika itu pernah lebih indah

Saya bertarung dengan diri sendiri, bersama dengan Nya

Mengapa saya hidup, mengapa saya Mati

Mengapa saya tertawa, mengapa saya menangis

Saya percaya saya menangkap gelombang

Dari dunia yang berbeda

Yang tidak pernah saya datangi

Diamlah Nak, tidurlah

Lagu berbahasa Perancis Ciptaan Luc Plamondon dan Michael Bernholc, yang dinyanyikan Dimas Kudaibergen salah seorang penyanyi Kazakhstan memiliki makna yang dalam mengenai kehidupan.

lagu ini dipilih Denis Ten dalam penampilan skaternya, di ajang Olimpiade tahun 2014 dan mendapatkan medali Perunggu.

Denis Yuryevich Ten lahir di Almaty Kazakhstan pada tanggal 13 Juni 1993. Denis merupakan salah satu peski-es asal Kazakhstan yang membawa nama negaranya ke ajang Internasional.

Denis memulai karir Skaternya dari kecil. Dia memenangkan kejuaraan di bidang Ski Es, sejak usia 13 tahun.

Semula Denis menuntut ilmu di sekolah musik, dan mengikuti lomba paduan Suara di World Choir Games di Busan Korea Selatan dan memenangkan medali perak, pada tahun 2002.

Denis merupakan anggota dari Korean Ethnic Pyeong Chang Minority di Kazakhstan.

Kakeknya buyut Denis, Min Geung Ho adalah orang Korea Selatan yang pada awal abad ke 20 datang ke Kazakhstan, tetapi baru tahun 2002 itulah Denis menginjakkan kakinya di Tanah Leluhurnya itu. Denis lebih mengenal negara kelahirannya Kazakhstan.

Pada tahun 2004 Denis pindah ke Moscwo mengikuti ayah dan adik laki-lakinya. Pada tahun 2010, ikut sang bunda ke California.

Pada Mei tahhun 2014, Denis Ten lulus dari Academic Sport and Tourism dan melanjutkan kuliahnya ke Busines School of The Kazakh British Technical University.

pada tahun 2008-2009 memenangkan juara pertama Ski Es, Junior Grand Prix Union Even International Champion di Belarus.

Tahun 2011 memenangkan Asian Winner Games Championship, menyusul tahun 2013 memenangkan medali Perak dunia, tahun 2014 memenangkan medali perunggu pada Olimpiade dan tahun 2015 Denis mendapat gelar juara keempat Dunia.

Denis Ten adalah Skater Kazakhstan pertama yang memenangkan kejuaraan tingkat Internasional. Nama Kazkhstan menjadi terdengar harum di mata dunia karena prestasi yang diraihnya.

Denis Ten tetap menggeluti hobinya dalam bidang menyanyi. Denis bersahabat dengan penyanyi Kazakhstan yang juga mendunia yaitu Dimash Kudaibergen. Kedua sahabat ini melambungkan nama negaranya dalam bidang olah raga dan seni, menjadi kebanggaan Kazakhstan dan dijuluki sebagai 'Wings of Kazakhstan', keduanya menerbangkan nama Kazakhstan sehingga dikenal di mata dunia.

kedua sahabat ini bahkan memiliki proyek yang dikerjakan bersama dalam bidang menyanyi. Namun karena kesibukan masing-msing, proyek seni mereka tertunda.

pada tanggal 19 Juli 2018, bapak seorang anak yang masih kecil itu, memergoki dua orang pencuri yang mengincar kaca spion mobilnya, Denis berteriak dan mengejar kedua pencuri itu. Tetapi mereka menjadi panik dan dengan kalap menusuk tubuh Denis. Denis tersungkur. Karena lukanya itu, Denis kehilangan banyak darah. Dan sayap kazakhstan itu menghembuskan nafas terakhirnya sebelum tiba di rumah sakit.

Kematian Denis yang cukup tragis, membuat Kazakhstan berduka. Duta Olah raga Kazakhstan telah tiada, meninggalkan nama harumnya, bagi negerinya tercinta.

Dimash pun merasa terguncang, karena sahabatnya itu telah meninggalkannya. pada konsernya di London, tanggal 19 Oktober 2018 lalu, Dimash mempersembahkan lagu SOS ini sebagai penghargaan kepada sahabatnya itu.

Dimash mencoba menahan kesedihan saat menyanyikan lagu tersebut, tetapi gagal, dia tidak mampu menyelesaikan lagu tersebut, dan langsung masuk ke belakang panggung. Penonton ikut terlarut akan kesedihan Dimash. Konser seketika menjadi hening, beberapa orang tampak mengusap air mata yang menetes tak tertahankan.

Setelah beberapa saat, konser dilanjutkan kembali, walau mencoba untuk tetap tegar, Dimash tidak dapat menutupi perasaannya yang sangat terpukul karena kepergian sahabatnya itu.

Kini salah satu sayap Kazakhstan itu telah pergi, tinggallah dirinya yang akan mencoba untuk terbang melintasi dunia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mudah2an kepergian sahabat membuat dimash semakin maju

03 Apr
Balas

Aamiin..Dimash sangat terpukul bu, baru bisa tegar menyanyikan lagu SOS setelah satu tahun kepergian Denis...

03 Apr



search

New Post