Lynda Yenie Listaunsanti, S.Psi.

Guru Bimbingan dan Konseling MAN Kota Surabaya (2024-Sekarang) Guru Bimbingan dan Konseling MTsN 3 Kota Kediri (2019 - 2023) Penulis Buku Rahasia Miliki Priba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendapat Tempat di Hati Murid Melalui Komunikasi
Internet

Mendapat Tempat di Hati Murid Melalui Komunikasi

Sumber: Buku Antologi Guru Masa Depan Generasi Perubahan Karya 29 Penulis Kediri Tahun 2020.

Oleh: Lynda Yenie Listaunsanti, S.Psi.

Tahun ajaran baru sekolah baru saja berlangsung. Namun kali ini ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kemarin guru dan murid masih bisa bertegur sapa, berinteraksi tatap muka secara langsung di sekolah. Meskipun kondisi belajar sekarang tak lagi sama namun merupakan hal yang menggembirakan bagi murid baru, mengetahui diri mereka tak lagi berseragam merah putih. Hal itu sebagai tanda mereka telah naik tingkat ke jenjang tsanawiyah. Mereka bukan lagi berada di masa anak-anak. Sekarang mereka akan menikmati, merasakan seru haru menjadi remaja.

Kendatipun melalui SKB 4 Menteri disampaikan bahwa untuk sementara waktu kegiatan pembelajaran dilakukan jarak jauh, namun nantinya secara perlahan siswa berseragam biru putih itu akan mengidentifikasi diri dengan peer group dan figure otoritas yang berhasil mendapat tempat di hatinya. Jika pada saatnya telah tiba masuk sekolah nanti akan ada murid-murid baru itu yang berhasil menyesuaikan diri dengan iklim belajar di tsanawiyah secara cepat. Ada yang perubahannya pelan namun significant. Tentu saja hal ini disebabkan oleh beragam faktor. Baik disebabkan oleh faktor intern diri murid sendiri atau pun faktor ekstern lingkungan di rumah murid.

Fenomena tahun ajaran baru ini acapkali lazim dijumpai hampir di semua madrasah di berbagai tingkat satuan pendidikan. Dan dalam dunia pendidikan guru akan mudah mengenali murid-muridnya melalui beberapa kondisi. Diantaranya, guru akan mudah mengenali murid- muridnya yang nampak menonjol diantara kawan-kawannya. Mereka yang cepat melekat di dalam ingatkan guru adalah murid yang sangat rajin; murid sangat cepat menangkap penjelasan guru; murid yang kurang disiplin; dan murid yang sering mengawali kegaduhan kelas. Demikian potret dinamika kelas yang menjadikan suasana belajar tatap muka berkembang.

Melalui dinamika kelas seperti ini guru dapat mengasah kompetensi dan kapabilitasnya. Yang kemudian sedikit banyak dapat memberikan keterampilan – keterampilan praktis bagaimana membantu murid-murid untuk memunculkan potensi positif diri mereka. Sebagaimana dalam perspektif psikologi perkembangan adalah hal yang wajar bila ada murid – murid yang notebene merupakan seorang remaja kemudian mereka banyak bertanya kepada guru bahkan tentang hal di luar materi pelajaran. Sebab di masa ini remaja

sedang mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Aspek kognitifnya memikirkan banyak hal. Dan menurut mereka seorang guru adalah tempat yang tepat menemukan jawaban dari pertanyaan yang ada di dalam pikirannya.

Dari pertanyaan-pertanyaan murid yang diberikan kepada guru di dalam kelas adalah hal yang wajar jika kemudian guru tidak bisa menjawabnya. Lantas, betapa memprihatinkan murid yang bertanya atau pun murid lainnya dengan polos berkomentar kurang pas terhadap guru ybs. Justru di sinilah kesempatan (moment) seorang guru menginternalisasi nilai tata krama dalam berkomunikasi. Bukan bersikap defensive dengan berprasangka buruk dan menjudge murid tidak mengerti adab. Alih-alih hal itu membuat mereka takut dan menjadi sopan, kebanyakan yang terjadi murid menjadi salah paham. Yang dia tangkap adalah gurunya keras, galak, menjengkelkan dsb. Meskipun sebenarnya muridlah yang telah bersikap tidak hormat kepada guru. Dan mungkin saja sikap murid yang berkomentar kurang pas tadi disebabkan oleh ketidakmengertiannya

Dari cara guru merespon murid secara defensive seperti ini awal mulanya perilaku- perilaku yang mengganggu pada siswa di dalam kelas terjadi. Sebagaimana kata bijak mengatakan bahwa pada umumnya perilaku seseorang bisa berubah disebabkan karena 2 hal: 1. Pikirannya terbuka; 2. Perasaannya terluka. Kalau perasaan murid sudah terlukai oleh bagaimana sikap guru memperlakukan dirinya, maka murid cenderung antipati terhadap guru ybs. Akan ada saja tingkah pola murid yang tidak terarah bahkan cenderung mengawali kegaduhan kelas.

Sebagai seorang guru yang kita inginkan adalah bagaimana agar pikiran murid terbuka dan bahagia hingga murid bisa berprestasi. Maka guru sebaiknya sensitive dalam mengobservasi tingkah laku murid. Mereka harus mencoba merespon secara konstruktif ketika emosi siswa mulai mengganggu belajar. Mereka harus tahu jika ada siswa yang membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan sekolahnya. Daripada menegur murid yang suka berkomentar kurang pas di dalam kelas, sebaiknya seorang guru memberi kata pujian kepada murid lainnya yang berkomentar positif. Hal ini guru berfokus kepada perilaku baik murid yang jika dikuatkan melalui kata pujian diharapkan akan mengurangi perilaku murid yang tidak baik.

Saat guru berfokus kepada hal-hal baik yang ada dalam diri murid dan memberi penguatan berulang maka diharapkan hal-hal baik itu akan diikuti oleh peer group dalam jaringannya. Sebagaimana kata bijak Martin Luther King, Jr. bahwa “Darkness can not drive out darkness. Only light can do that. Hate can not drive out hate. Only love can do that” bahwa kegelapan tidak bisa menghalau kegelapan. Hanya cahaya yang bisa melakukannya. Benci tidak bisa mengusir benci. Hanya cinta yang bisa melakukannya”. Guru ibarat cahaya yang mampu mengeluarkan murid dari ketidakmengertiannya. Sehingga murid merasa mendapatkan pencerahan dari gurunya. Dan dengan perasaan kasih terhadap murid-murid maka guru akan cenderung mudah menemukan hal-hal baik yang ada di dalam diri murid.#LYL.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi!

14 Feb
Balas

Terima kasih Pak Dede. Salam literasi!

14 Feb



search

New Post