Lyra Praningtyas

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita WA Si Emak Sayangi Tugasnya

Cerita WA Si Emak Sayangi Tugasnya

EMAK MERINDU “TITIPAN ILLAHI”

Ku dengarkan dengan suka hati dakwah dari salah satu ustadz favoritku. Begitu menyentuh dan menyerempet keadaanku saat ini. Dakwah tentang ketaatan seorang istri kepada suami, terasa begitu indah kurasa, kala bayangan keadaan harmonis keluarga tercipta, seperti yang disampaikan Sang ustadz. Hingga tanpa terasa meleleh si air mata terasa asin menyadarkanku dari lamunan. Hanya istighfar dan tarikan nafas panjang yang bisa kulakukan.

Kutarik memori indah saat tiap awal bulan terima chat bertuliskan nominal Rupiah dan pesan tambahan “Titipan Illahi”, kemuadian seperti biasa kubalas “Terimakasih yah, Barokallah”. Biasanya langsung kubuka agenda RAPBD (Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Dapurku). Mulai kupadu padankan isi brankas yang ada dengan sederet calon pengeluaran, sambil memilih dan memilah dengan acuan skala prioritas, ya itung-itung belajar jadi menteri keuangan lah. Ku hitung terus hingga tercipta beberapa rencana dalam sebulan, dan hal yang paling menyenangkan adalah ketika dibeberapa plan itu ada sisa anggaran belanja dapur.

Setiap ada sisa dalam anggaran, setidaknya aku bisa senyum simpul sambil membayangkan akan kubelikan emas perhiasan atau minigold. Aku suka membeli perhiasan emas atau minigold memang dengan tujuan saving. Aku hanya berpikir kedua barang itu bisa kusimpan dan apabila ada kebutuhan mendesak, bisa aku jual lagi. Karena aku adalah tipe emak-emak yang gak bisa saving dalam bentuk uang di dompet atau uang di ATM, dijamin tangan gatel banget pengen belanja ini dan itu.Tapi kalau kubelikan minigold atau perhiasan emas kan lebih aman dari musuh terbesarku, yaitu diriku sendiri.

Tapi kini, sekian bulan berlalu belum kuterima lagi chat mesra itu, hingga merindu rasa di hati. Menanti sepenuh jiwa sambil menekan rasa rindu itu dengan keyakinan kepada Tuhanku Yang Maha Kaya. Tak kan kekurangan, Dia pasti menjagaku dan anak-anakku. Setiap saat kulantunkan doa agar chat mesra itu kembali menghias memori whatsAppku. Semoga diperkenankan dan dimudahkan jemari si Dia kembali merangakai kata “Titipan Illahi”, Aamiin,

By : Lyra Praningtyas Tuti S.Pd., M.Si.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

17 Jul
Balas



search

New Post