Suara Hati dalam Diam (T 11)
Suara Mata dalam Diam
Huru hara dunia semakin terdengar sumbang
Angin-angin kehancuran berhembus disekujur badan
Mata berderai, air mengucur, tiang-tiang keadilan runtuh didepan
Payung yg meneduhkan seakan hanya berpihak pada keangkuhan
Sosok Panji penggerak negara, membual janji membela sesama
Miris, keadaan negri tak lagi baik, zaman mengutuk,waktu terhenti
Disudut kiri Nusantara, kala penguasa bersuka cita
Kami tersingkirkan, mengais sisa makanan tuk keluarga tak berkecukupan
Menjahit setiap pakaian untuk selimut kala kedinginan
Merapikan bilah-bilah bambu, penyangga gubuk tempat berteduh,
dari terik mentari membakar tubuh
Terlalu lama kami terdiam
Patuh dan taat pada aturan
Yang kau sendiri langgar tanpa alasan
Namun kami yang tersalahkan
Dunia punya permasalahan, negara punya konflik pertikaian
Sederhananya dari para atasan
Tak semua kan tetapi hampir merata
Tipu daya dalam singgasana
Merebut hati tuk mencapai tujuan
tetapi melupa ketika puncak digenggaman tangan
Keadilan, kesejahteraan, kedamaian!
Sorak dan urak rakyat Nusantara
Yang mengikis suara hingga tak tersisa
Namun sayang, pengorbanan tak berbuah harapan
Masih lekat membeku, kerja bakti pengumbar janji palsu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren.
Terimakasih bunda.
Mantap
Terima kasih bapak.
Sama sama