MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
1 April dan 31 Maret Tanggal Keramat Era Orba
Kalender sumber inspirasi hari ini (Dok. Pribadi)

1 April dan 31 Maret Tanggal Keramat Era Orba

Dulu, ketika ikut Demonstrasi, yang sebenarnya niatnya nonton demo, menuntut Reformasi di segala bidang sebagai lanjutan tuntutan menolak KKN (Korupsi Kolusi dN Nepotisme) di berbagai kampus di Jogja, kadang-kadang masih terpikirkan juga pada beberapa aspek kehidupan (berbangsa dan bernegara) yang sudah bagus tetapi dituntut untuk direformasi juga.

Ya, ada rasa eman-eman juga jika hal-hal baik ditolak hanya karena kebaikan itu adalah buah perbuatan pihak yang dicap atau dinilai tidak baik oleh lingkungannya. Ibaratnya, nasehat baik seorang pencuri yang ditolak karena orang di lingkungannya tahu bahwa dia moralnya kurang baik.

Padahal secara moral perilaku seperti itu jelas tidak benar, karena pada hakekatnya kebenaran (dan kebaikan) itu bisa hadir dari manapun dan di manapun. Seperti kata pepatah, "Jangan lihat siapa yang berbicara, tapi lihatlah apa yang dikatakannya,"" Katanya, sih.

Hal baik dari Orba yang sampai sekarang masih saya ingat persis adalah program pembangunannya. Ada yang jangka pendek, menengah, dan panjang, yaitu PELITA, PJM, dan PJP, Pembangunan Lima Tahun, Pembangunan Jangka Menengah dan Pembangunan Jangka Panjang.

Saya katakan tanggal 1 dan 31 keramat karena tanggal itu menjadi tonggak awal dan akhir program Pelita. Setiap tanggal 1 April menjadi awal perhitungan untuk lima tahun ke depan hingga tanggal 31 Maret.

Saya hapal betul saat masih SD ketika harus menjelaskan Pelita 1 hingga Pelita 5, yang dimulai dari tahun 1967 sampai dengan 1997. Tahun 1997 menjadi tonggak akhir PJP I atau Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama. Proyeksinya pada PJP II negara kita sudah memasuki tahap awal sebagai negara maju.

Tapi rencana tinggallah rencana, memasuki awal PJP II Krisis Moneter melanda dunia, dan sialnya kemudian menjadi krisis multi dimensi di negara kita. Trilogi Pembangunan yang konsepnya begitu bagus sebagai acuan dalam pelaksanaannya, tak berhasil menjamin terwujudnya tujuan nasional.

Trilogi itu adalah ; 1) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi; 2) Pertumbuhan Industri yang mendukung Pertanian ; 3) Pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya.

Keadaan makin runyam ketika borok pemerintah dikuak besar-besaran. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme menjadi tertuduh utama hancurnya perekonomian nasional dan kebobrokan moral warga masyarakat. Kriminalitas merajalela akibat lapangan kerja menghilang.

Akhirnya, momentum perubahan sampai ke titik kulminasinya, tuntutan reformasi dipenuhi oleh pemerintah, ditandai dengan mundurnya presiden dari pemerintahan.

Berakhirlah orde kekuasaan pemerintahan yang pernah mencapai keberhasilan gemilang, namun di akhir masanya justru bergelimang dengan dosa-dosa yang menghancurkan kehidupan warganya.

Suara Rakyat adalah suara Tuhan, jadi, ketika lebih banyak rakyat yang masih memegang nilai-nilai kebaikan dan menyuarakan perlawanan pada kebathilan, pastilah akan menang.

Kini, 26 tahun sudah agenda reformasi dijalankan, namun justru makin jauh dari tujuan awal, bahkan sekarang keadaannya seolah kembali ke titik nadir. Semoga setelah ini negeri kita kembali ke level sebagaimana cita-cita para pendiri NKRI.

Wallahualam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bgtlah nyatanya, Dik. Mungkin itu dimanfaatkan lawan poli...nya. poli pantai, poli bolam, polipoli, dll. Hahaa...

03 Apr
Balas

Ea ea ea... poli lagi ngetren sekarang, semenjak Mbak Mega main poli di Korea, cemesannya lebih pedes dari permainan poli Bu Mega hahaa...

03 Apr

Sudah berhasilkah perjuangan reformasi? Jauh panggang dari api.

02 Apr
Balas

Begitulah, pihak yang dulu ikut dalam gerbong reformasi kemudian merasa paling reformis, sehingga kemudian lupa dan malah jadi pihak yang mengulang dosa orba.

03 Apr

Mantap

02 Apr
Balas

Terima kasih, Pak, luar biasa Pak Samah selalu nomor satu di postingan saya.

03 Apr

Sama sama

03 Apr



search

New Post