Anak Polah Bapak Kepradah
Terjemahan bebas dari ungkapan berbahasa Jawa, "Anak Polah Bapak Kepradah" di atas kurang lebih adalah "Anak berulah, Bapak (yang) Kerepotan".
Sekarang sudah modern, nilai-nilai tradisional sudah banyak sekali yang tergerus oleh peradaban baru. Meskipun masih banyak juga yang tetap bertahan, pada umumnya sudah mengalami adaptasi atau ada penyesuaian-penyesuaian, ada yang ditambahi ada yang dikurangi, atau ada unsur yang diganti dengan unsur yang memiliki kesamaan fungsi, jenis, atau kesamaan konteks.
Sepanjang sejarah, peradaban yang berkembang hampir selalu terkait dengan perkembangan teknologi. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sebagai bagian dari peradaban, prinsip-prinsip baru sudah banyak sekali yang diadopsi dari luar, umumnya dari Barat (Eropa, Amerika).
Padahal, di masa lalu, Indonesia adalah salah satu dari pusat rujukan pendidikan. Sejarah keberadaan Sriwijaya dan Candi Borobudur, tercatat sebagai pusat pendidikan penganut Budha di dunia. Ada sistem yang sudah berjalan dan diadopsi oleh masyarakat secara turun temurun. Dan siatem itu terus dipakai meskipun masyarakat secara umum sudah berbeda sistem religinya, catatan sejarah menunjukkan hal itu.
Lalu apa hubungannya dengan unen-unen itu?
Unen-unen atau ungkapan itu biasanya ditujukan pada kondisi ketika dalam sebuah keluarga ada anak yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Yang mana nilai dan norma tersebut diintegrasikan dan disosialisasikan melalui pendidikan.
Sebagai bentuk tanggung jawabnya, orang tua harus menebus kerusakan yang diakibatkan oleh kurang berhasilnya si anak menyerap nilai-nilai dan morma-norma tersebut. Bentuknya bermacam-macam sesuai kadar kerusakan yang terjadi.
Dalam konteks pendidikan masa kini, di mana guru di sekolah adalah orang tua kedua, maka kerusakan yang terjadi adalah pada rendahnya penyerapan materi pembelajaran yang bersifat keilmuan dan yang bersifat pengetahuan. Di sinilah letak tanggung jawab guru sebagai orang tua yang bertugas mendidik anak.
Sebagai bentuk kepradahnya, guru harus memperbaiki kerusakan itu, karena kemungkinan penyebabnya dari apa yang terjadi adalah prosesnya. Disinyalir, kekurangpahaman anak-anak disebabkan karena guru tidak menjalankan proses sebagaimana yang digariskan oleh ... (saya isi apa ini tepatnya?)
Karena itulah, kepradahnya saya dan teman-teman bentuknya macam-macam, salah satunya harus belajar lagi secara offline, meskipun tujuannya sama, materinya sama, penyampainya sama, tempatnya juga sama (yang beda hanya waktunya, snacknya, iurannya).
Wassalam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Mas gagah. Sukses selalu
Terima kasih, Mas Bagus, sukses jugaaa
Terima kasih, Mas Bagus, sukses jugaaa
Terima kasih, Mas Bagus, sukses jugaaa
Isilah titik2 tsb dg jawaban: Hahahaaaa...MERDEKAAA!!
Hahahaa... Bakul 'Kurma' mbakyu. Matur nuwun mugi tansah sehat lan merdekaaa...
Mantap
Terima kasih, Pak Samah