Balungan
Bagi Anda yang bukan orang Jawa mungkin belum tahu artinya Balungan, tapi karena banyaknya orang Jawa di perantauan dan banyaknya orang non Jawa yang sudah berkunjung ke Jawa, saya lebih yakin jika pembaca lebih banyak yang sudah paham.
Jadi, baca saja terus kalau benar-benar ingin tahu!
Maaf, ya, memang nyebelin model tulisan klik bait seperti ini, bertele-tele dan bikin bete, tapi ya, mau bagaimana lagi, moodnya lagi begini?
Sebenarnya saya sudah pernah menulisnya, tapi saya lupa entah kapan, jadi tak ada salahnya saya remidi agar kembali segar ingatan tentang salah satu varian dari kuliner yang terkenal di seantero negeri ini.
Oya, bahkan pernah di satu masa, nama kuliner ini mendunia dan membanggakan orang Indonesia. Anda masih ingat Obama? Ya, dialah yang waktu jadi presiden di AS sana mempopulerkan kuliner khas Indonesia, Bakso (bersama Sate).
Pengalaman masa kecilnya di Indonesia diceritakannya di beberapa talkshow, meski entah diiingat atau tidak oleh orang sana, setidaknya nyaris orang se Indonesia begitu bangga, viral di berbagai platform media.
Menurut perkiraan saya, Bakso Balungan, yang sedang saya review ini hanyalah transformasi dari jenis bakso di masa lalu. Obama pasti tidak tahu, Bakso Balungan ini sama seperti halnya Bakso Thethelan dan Bakso Iga.
Jangan tanya bedanya, saya bilang kesamaannya, yaitu menu atau sajian Bakso dengan tambahan Balungan. Kalau baksonya Sapi, ya balungan sapi, kalau baksonya ayam, tentunya juga balungan ayam.
Ngomong soal balungan, saya dulu punya kebiasaan di kos-kosan, kebiasaan yang awalnya tak disengaja, tapi bukan dengan bakso. Nggak apa, kan saya ceritakan? Yang penting kasusnya dengan balungan.
Suatu malam, ketika di kos sedang berkumpul dengan teman-teman sekelas yang lagi main (biasanya sampai nginap), kami (bukan kita, seperti gaya para seleb kalau ngomong) pesan mie rebus keliling yang lewat. Karena sudah tengah malam, persediaannya tinggal sedikit, bahkan stok terakhir, tak cukup kalau dipesan kami berlima.
Nah salah seorang teman saya melihat ayam yang digantung di gerobak, yang merupakan bagian dari bahan baku bakmie rebus itu dagingnya tinbgal sedikit, spontan punya ide. "Lha kuwi, Mas, balungane kabeh wae," katanya.
Jadilah, setiap mereka lewat depan kos, otomatis tukang bakminya menawarkannya beda dengan di kos lain, "Terothok thok thok thok ... Balungan, Mas?"gitu.
Sekarang sampailah pada intinya, Balungan itu dari kata dasar Balung mendapat imbuhan (sufix) ~an. Arti kata Balung adalah Tulang, jadi, Balungan artinya (per)tulangan; tulang belulang.
Karena dilekatkan pada menu makanan, maknanya jadi menu makanan yang di dalamnya ditambahkan tulang. Jangan tanya rasanya, saya sedang tidak bisa menceritakan cita rasa lidah ke dalam kalimat. Lain kali saja.
Terima kasih.
Muntung dan Klimbungan, 202501181755
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya sudah saya nggak jadi tanya
Waahh...mbakyu ya seneng kuwi. Ayo mbalung bareng nyang Sala sklga, Dik...hahaa...
Hahaaa ..sy ga akan tanya krn takut kepengin pd hal lg puasa. Hahaa....
Tulisannya keren dan inspiratif, Salam Literasi.