MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Harga Sebuah Proses Menyambung Silaturahmi

Harga Sebuah Proses Menyambung Silaturahmi

Jika dikatakan mahal memang benar, bahkan bisa jadi teramat mahal jika dirupiahkan. Jika dikatakan murahpun tak salah, jika dilihat dari nilai dan makna yang akan diperoleh di akhir. 

Bukannya berlagak sebagai manusia modern sebagaimana pendapat salah satu Sosiolog Barat yang mencirikan dengan dasar dikotomi Tradisional - Modern terhadap perilaku manusianya -yakni dengan kalkulasi atau perhitungan untung rugi dari proses yang dijalani- tetapi sekedar menyusun catatan perjalanan untuk dikenang di waktu yang akan datang. 

Menurut ulama yang pernah saya dengar di beberapa pengajian, Silaturahmi bisa diibaratkan sebagai tombol atau saklar penyambung dan pemutus  aliran listrik di rumah kita. Hidup kita akan terang benderang manakala bola lampu menyala. Dan menyalanya bola lampu disebabkan oleh upaya kita menyambungkannya dengan aliran listrik dari sumbernya. 

Semakin banyak sumber listrik yang kita sambungkan, maka kelestarian nyala kehidupan kita akan semakin terjaga, atau bahkan akan semakin terang benderang hingga menerangi lingkungan sekitar kita. 

Wallahu'alam bishawab. 

Sekalipun dalam kenyataannya ketika kita bersilaturahmi mungkin tidak didasari oleh niat sebagaimana disampaikan oleh para ulama, bahkan mungkin hanya didasari oleh niat mengikuti tradisi, hanya sebagai laku mengikuti kebiasaan yang sudah umum dalam pergaulan keseharian, namun pada umumnya ada manfaat yang bisa kita ambil darinya. Dan yang lebih menakjubkan adalah ternyata jika ditelusuri, ada kesesuaian dengan janji Allah SWT bagi siapapun yang melakukannya. Masya Allah. 

Jadi, mari kita berhitung, kemudian kita pertimbangkan hasilnya untuk memutuskan, selanjutnya akan terus berbelanja dengan Silaturahmi atau kita cukupkan di satu atau beberapa titik saja. 

Jarak

Jarak dapat didefinisikan sebagai rentang ukuran antara tempat yang satu dengan tempat yang lain dibandingkan dengan salah satu tempat sebagai titik acuan. Satuan ukurannya bisa menggunakan konsep dasar jarak yaitu meter atau konsep dasar waktu, yaitu waktu tempuh dalam Jam, menit, detik. 

Faktor ini menjadi salah satu penentu keputusan seseorang dalam bersilaturahmi, setidaknya untuk saat ini, karena bisa jadi di masa depan faktor ini akan kurang menentukan seiring dengan kemajuan teknologi.

Seberapa jauh dan seberapa lamakah jarak (fisik) antara saudara kita dengan tempat tinggal kita? 

Besarnya angka hasil pengukuran tentunya akan menghasilkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapainya. Besar kecilnya biaya ini tergantung alat transport yang kita gunakan, beserta faktor kenyamanan serta keamanannya atau faktor risiko ýang kita tanggung.

Genealogis

Kita permudah saja sebagai hubungan darah atau hubungan kekeluargaan dalam arti luas. Karena bisa jadi ada di antara kita yang secara huhungan darah tidak ada atau ada tetapi jauh, tetapi karena satu alasan tertentu, hubungan kekeluargaannya kuat secara emosional. Misalnya hubungan antara anak angkat dengan saudara angkat. 

Mengapa hal ini menjadi penting? Karena konsep dasar silaturahmi adalah menyambung persaudaraan. Dalam konsep persaudaraan ada hubungan persaudaraan yang disebabkan pertalian darah, pertalian agama, wilayah,  hukum dan sebagainya.

Sebenarnya faktor inilah yang umumnya menjadi pertimbangan utama, mengalahkan faktor jarak. Fenomena mudik membuktikannya. Jutaan keluarga rela menempuh ratusan kilometer dan puluhan jam untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga intinya. Tentunya dengan segala konsekuensinya, seperti biaya dan tenaga yang terkuras sepanjang perjalanannya.

Manfaat

Jika berhitung ala perniagaan manusia, setelah mengeluarkan pengorbanan, maka akan ada hasil yang diperoleh. Jika hasilnya lebih besar daripada pengorbanannya, itulah yang disebut untung atau laba, jika hasilnya lebih kecil, itulah yang disebut kerugian.

Namun dalam konsep ekonomi ala barat, selain modal, biaya, harga, untung, dan rugi, ada juga yang disebut dengan Value atau Nilai. Jadi, ada barang atau jasa yang dapat dinyatakan dengan harga tertentu, ada juga yang memiliki nilai tak terbilang atau tak dapat diperhitungkan dengan angka dengan satuan apapun.

Nah, konsep demikian ternyata adalah konsep ekonomi yang digariskan oleh Allah dalam Al Qur'an, kita mengenalnya sebagai Ekonomi Syar'iah. Konsep perniagaan yang didasari oleh azas manfaat yang adil bagi semua pelakunya. Konsep yang diridhai NYA, sehingga pelakunya akan mendapat limpahan barokah tatkala menjalankannya.

Masya Allah.

Di sinilah pada umumnya orang melakukan silaturahmi, bukan atas dasar untuk mendapatkan harga tertentu setelah melakukan perjalanan jauh dan biaya mahal, tetapi untuk mendapatkan Nilai yang akan berguna nanti setelah usai bersilaturahmi, atau bahkan setelah usai menjalani kehidupan.

Jadi, alasan utama pelaku silaturahmi bisa kita asumsikan bahwa dasarnya adalah perniagaan ukhrawi alias perniagaan antara manusia dengan Rabbnya. Perniagaan umat manusia akhir jaman yang patuh pada tuntunan RasulNYA dan berharap akan Ridha Allah SWT serta imbalan yang akan diterimanya apabila melaksanakan perintah dan anjuranNYA.

Sekalipun dalam prosesnya terselip adanya egoisme duniawi dengan segala bentuknya, namun setidaknya ada setitik ketulusan dalam menjalani ritual nan melelahkan jiwa dan raga hingga ke titik nadir kemampuannya. 

H+7 Lebaran 1445 H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya Ustadz, silaturrahim jalan terus, tiada aral melintang. Barakallaah.

17 Apr
Balas

Aamiin, semoga demikian adanya Ustadzah, Jazaakillah khoiron katsiro

17 Apr

Kl gt ditunggu silaturahminya ke Sala piye? Oke, to?

17 Apr
Balas

Mantap. Keren ulasannya. Yang jelas silaturahmi menambah rezeki karena pasti dijamu tuan rumah.

17 Apr
Balas



search

New Post