MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Inova Reborn Pak Tani
Screenshot status fb sebagai bentuk reaksi saya pada status seseakun yang nyinyir pada orang yang mengkritisi kenaikan harga beras.

Inova Reborn Pak Tani

Hanya pegiat medsos yang tahu mengapa tanya itu muncul di beranda teman medsos semua, yang kalau misalnya diprosentase maka bukan mustahil mencapai 58%, bahkan lebih. Dengan settingan publik pada status saya itu sangat memungkinkan dilihat oleh siapapun pemilik akun fb meskipun tidak berteman dengan saya.

Lalu mengapa saya bertanya begitu?

Tak lain karena saya merasa terusik dengan status dan reel video yang isinya nyinyir pada semua orang yang mengkritisi kenaikan harga beras. Mereka seolah mengatasnamakan petani, yang merasa sangat diuntungkan dengan kenaikan harga beras, sedangkan para kritikus dinilai tidak berpihak pada petani.

Menurut mereka, petani juga berhak punya keinginan memiliki mobil mewah yang harganya selangit, yang dilambangkan dengan jenis mobil produk pabrikan Jepang terkenal, T×y×t× Inova Reborn.

Bagi saya, itu adalah pembodohan brutal. Dan itu jelas bukan pola pikir petani kita. Meskipun memang ada petani yang memang berpola pikir begitu, tetapi jelas bukan petani padi pada umumnya.

Petani padi sangat paham bahwa mahalnya harga beras tak berpengaruh pada pendapatan mereka dari menjual padi. Bahkan petani juga ikut menjadi korban dari mahalnya harga beras, karena secara tidak langsung memicu harga kebutuhan lain ikut naik.

Terlebih lagi, rata-rata petani kita pola kehidupannya sederhana, di dalam pikirannya jauh dari sikap hedonisme dengan berbelanja barang mewah seperti mobil Inova terbaru. Mereka lebih suka menyimpan kekayaannya dalam bentuk investasi seperti membeli lahan atau alat-alat produksi pertanian dan pengolah hasil panen. Sebagian lain ada yang lebih suka untuk membeli binatang ternak.

Petani dan masyarakat umum juga tahu, pedagang besarlah, alias tengkulak, yang menikmati keuntungan, karena mereka jugalah yang berulah dengan sengaja membuat mahalnya harga beras. Alasan bahwa harga pangan dunia naik, stok menipis karena pengaruh cuaca buruk, hanyalah alasan yang tidak sepenuhnya tepat, meskipun ada benarnya.

Jadi, mohon maaf pada para petani jika merasa terkena imbas negatif dari status saya di media sosial. Tujuan saya hanya menjawab nyinyirnya mereka yang kurang cerdas dalam menyikapi pola pikir kritis sebagian warga masyarakat, melalui status dan video di berbagai platform.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

05 Mar
Balas

Wa'alaikumussalam literasi, Pak Dede. Terima kasih atensinya.

07 Mar

Hehe...bkn rhs lg beras mahal ga ngaruh ke petani, dik.

07 Mar
Balas



search

New Post