MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
IQ78, PISA, dan Pemilu
Headline Surat Kabar Suara Merdeka, Sabtu, 23 Maret 2024

IQ78, PISA, dan Pemilu

IQ78, PISA, DAN PEMILU

(Opini, Oleh Ma'arif SN)

#Tagur365-8

Hasil pilpres yang sementara ini masih dalam proses telah mengungkap banyak sekali fenomena tentang kondisi masyarakat Indonesia. Dari sudut pandang apapun kita bisa melihat adanya kondisi yang dapat dikatakan tidak baik-baik saja.

Meskipun banyak warga yang merasakan biasa-biasa saja, optimis, apatis, dan positif, namun tak sedikit yang merasa khawatir, prihatin, dan pesimis terhadap masa depan.

Media sosial bisa menjadi tolak ukur bagaimana kondisi masyarakat. Di sana bisa dilihat bagaimana pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap issue-issue yang berkembang. Meskipun data yang terkumpul mungkin biasnya cukup besar, namun setidaknya bisa menggambarkan pola umum yang muncul.

Dari pengamatan di media sosial saya, yang menarik adalah kondisi SDM kita terkait kualitasnya. Dari 3 indikator utama yang ada, yakni Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan, dan Tingkat kesehatan, yang paling menarik adalah indikator Tingkat Pe didikan.

Di berbagai grup, baik grup pendukung paslon Pilpres, Grup Pendidikan, Grup Olahraga, Grup Bahasa, Religi, dan sebagainya, banyak sekali komentar-komentar yang mengungkap tentang kecerdasan.

Kata-kata "Cerdas"; "G×bl×k; "Bego"; "Tol*l", "Blo*n" sangat banyak mengisi kolom komentar. di berbagai platform. Idiom lain yang senada juga banyak, " Mainnya kurang jauh" ; "IQ78"; "Otaknya separo atau ketinggalan" dan seterusnya.

Debat antar pendukung paslon pilpres banyak yang mengklaim diri dan menuduh atau mengidentifikasi lawan debat, masing-masing dengan klaim "orang cerdas" dan orang bodoh. Dari sana kemudian menular di berbagai grup dengan berbagai latar belakang, tak terkecuali di grup Ilmu Pengetahuan.

Klaim tersebut jadi lucu jika merujuk pada hasil riset lembaga yang memang berkompeten dalam pengukuran tingkat kecerdasan, salah satunya PISA. (Lembaga yang lain belum saya pelajari).

Dan yang belakangan cukup viral tentang hasil riset tingkat kecerdasan di Asia Tenggara, ternyata Indonesia menempati peringkat terbawah alias tingkat kecerdasannya terrendah, yakni dengan Nilai IQ (Intelectual Quation) rata-rata 78.

Tak jauh beda dengan hasil PISA, yang merupakan ukuran penguasaan literasi siswa di berbagai negara, yang di Indonesia identik dengan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Peringkat Indonesia juga masih sangat jauh di bawah, kalau tidak salah masih di kisaran 20 besar dari bawah. Meskipun secara peringkat tahun ini lebih baik, tetapi secara perolehan nilai justru turun.

Sekarang kita coba lihat secara logika, antara hasil pilpres dengan tingkat kecerdasan. Berdasarkan programnya, yang terkait dengan Bidang Pendidikan (Indikator Kualitas Penduduk), paslon pemenangnya mengunggulkan program Makan Siang Gratis bagi siswa. Sementara paslon lain memprogramkan Pemerataan Pendidikan dan Peningkatan Kualitas melalui peningkatan Sarpras dan Guru.

Dari kedua program tersebut kita bisa melihat relevansinya dengan peningkatan kecerdasan. Faktanya masyarakat kita pilihannya seperti itu. Jadi, silakan Anda simpulkan sendiri bagaimana klaim bahwa "Masyarakat Sudah Cerdas" dan bisa memilih dengan pertimbangan logika dan data dalam memilih pemimpin.

Wallahu'alam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

25 Mar
Balas

Alhamdulillah, Terima kasih Ustadzah, selamat makan sahur, semoga berkah

25 Mar

Ulasan keren ini, Dik. Mbakyu blm bs nls ilmiah spt ini. Sukses sllu tambah rajin nls, semangaatt!!

29 Mar
Balas

Mantap

25 Mar
Balas

Luar biasa, kapanpun saya posting, selalu hadir, mantap! Big Thanks, Pak Samah.

25 Mar

Sama sama

25 Mar



search

New Post