MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karma 2
Koleksi Pribadi

Karma 2

Salah satu kebiasaan unik dalam mengajar yang dilakukan Bu Siska adalah bqgaimana dia menegur murid yang 'méléng' saat dia sedang berbicara. Meskipun selalu diawali dengan  kesepakatan, sebagaimana yang seharusnya dilakukan seorang guru di setiap awal semester, namun Bu Siska sedikit nyleneh dalam membuat kespakatan. Ada tambahan kesepakatan yang bisa dikatakan otoriter, tidak demokratis, yang tentu saja bertentangan dengan prinsip pembelajaran versi masa kini.

Sebagaimana umumnya sekolah, di tingkat apapun dan di sekolah yang keadaannya seperti bagaimanapun, hampir pasti ada murid-murid yang luar biasa, baik prestasinya maupun wanprestasinya. Ada yang kalemmmm banget, ada yang tak bisa diam, ada yang suka cengengesan, dan ada juga yang 'nakalnya' ekstreem. 

Siang itu jam terakhir, atau jam ke 7 dan ke 8, jam di mana yang namanya kantuk dan lapar sering kali menyambangi penghuni ruang kelas. Padahal, Bu Siska itu senengnya cerita, pasangan yang pas antara karakter guru dan karakter Mata Pelajarannya. Ya, Bu Siska suka ngobrol dan ndongeng panjang lebar, sementara materi yang disampaikannya tentang Sejarah. Serasi, kan?

Suasana kelas tenang, dialog ringan pengantar cerita setelah basa-basi tentang kehadiran siswa dan materi yang lalu selesai. Awal masuk ke materi, mata dan kepala para murid masih On the track. "Jadi, sebenarnya daerah kita dulu itu termasuk kawasan yang sudah sangat maju, terbukti dari banyaknya penemuan berupa Artefak, Candi, Situs masa Hindu-Budha, bla bla bla... " 

Di tengah bla bla bla itu, tanpa berhenti berbla bla bla, tangan Bu Siska meraih sesuatu yang ada di bawah kakinya tanpa membungkuk, murid-murid tidak tahu apa yang sedang dan akan dilakukan gurunya dengan sikap itu, mereka masih begitu polos dan naif. "...tuiing..." sekonyong-konyong meluncur sebuah benda hitam tanpa suara, mungkin karena suaranya kalah dengan suara mulut Bu Siska yang masih mengeluarkan rentetan kalimat yang mengandung sihir ampuh tiada tara. 

Seketika suasana sedikit berubah saat pendaratan sempurna si hitam di ubun-ubun penghuni pojok sisi kanan kelas. Ekpresi Bu Siska masih datar saja, dan itu yang membuat beberapa ekspresi tertahan tampak menghiasi wajah-wajah polos dan naif tanpa dosa. Ada yang menahan senyum, ada yang menahan tawa, ada yang sedikit khawatir, dan yang paling aneh ekspresi si pemilik landasan terbang dadakan, bengong ...

TAMAT

KLlimbungan, 202401082141

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hahaha...kantuk yg didarati benda htm hilang, dong? ...

09 Jan
Balas

Menguap seketika hahaaa

09 Jan



search

New Post