MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merdeka Mengajar  Haruskah Melalui Perjuangan ?
https://i.ytimg.com/vi/bqmBkECOTCw/maxresdefault.jpg

Merdeka Mengajar Haruskah Melalui Perjuangan ?

Merdeka bukan berarti bebas (freedom), tapi kemerdekaan (independence) mengarahkan tujuan, cara dan penilaian belajar. Sebagaimana negara merdeka, guru merdeka belajar berarti menentukan dan mengarahkan nasib dan masa depannya, dalam suatu konteks kehidupan bersama.

(https://blog.kampusgurucikal.com/merdeka-belajar-bukan-jargon)

Kemerdekaan, atau kebebasan, selalu asyik diperbincangkan dalam berbagai forum, baik formal maupun informal. Hal itu tak lepas dari keberadaan sifat tersebut dalam kehidupan (manusia). Kemerdekaan adalah salah satu dari sekian banyak hak asasi manusia, kalau mau ikut-ikutan keren dengan bahasa asing, istilahnya "Human Rights", hak yang melekat sejak manusia memulai kehidupannya.

Meskipun disebut sebagai hak asasi, namun pada kenyataannya tidak secara otomatis kemerdekaan itu ada atau menjadi milik setiap manusia, masih banyak sekali manusia yang belum mendapatkannya, dan sebagian besar manusia harus berjuang untuk memperolehnya.

Jika dijabarkan atau difokuskan pada jenis kemerdekaannya, akan jauh lebih banyak lagi jumlah manusia yang belum merdeka. Misalnya merdeka dari kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, penindasan, dan seterusnya. Mungkin takkan terhitung jumlahnya dan akan selalu berubah angkanya. Itulah dinamika yang menjadikannya asyik untuk didiskusikan, diperdebatkan, dan juga untuk sekedar diobrolkan, serta untuk ditulis tentunya.

Kalau yang terakhir itu versi saya, nggak usah dipercaya ... hahaha...

Dengan analogi kemerdekaan dan Merdeka Belajar -yang menurut gurucikal "bukan jargon"- tersebut, saya jadi sedikit bertanya-tanya pada tugas dan fungsi pokok guru sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional atau sisdiknas, yaitu bahwa guru adalah pendidik dan pengajar dan seterusnya, tidak perlu saya jabarkan lengkap, - kepanjangan dan terlalu serius, gak asyik lagi jadinya-. "Apakah merdeka mengajar itu sudah satu paket dengan merdeka mendidik ?", begitu bunyi pertanyaan di pikiran saya, tetapi hanya di dalam hati, belum sampai keluar di mulut, dan sekarang baru saya keluarkan secara tertulis.

Sebelum dijawab oleh yang lain,a akan saya jawab sendiri saja dulu. Jawabannya adalah benar, bahwa Merdeka Mengajar yang dimaksud dalam dalam rangka perubahan paradigma pendidikan itu di dalamnya sudah termasuk dengan kegiatan mendidik. Mengajar dan mendidik itu satu paket yang melekat dalam tugas dan fungsi guru, sehingga meskipun dalam pembahasan dan jargon/gerakannya hanya disebut dengan Merdeka Mengajar, maka guru juga merdeka mendidik.

Edan po ya ? takon dewe dijawab dewe :V

Pertanyaan yang ada pada judul hanyalah retorika, sejenis dengan yang disebut klik bait (clickbite), hanya sekedar penarik agar anda -yang sedang membaca ini- tertarik untuk mengkliknya sehingga andapun akan tergigit (bite), dan agak sedikit susah melepasnya, Maaf, ya ? hehe...

Jika kemerdekaan harus diraih dengan perjuangan, dan setiap perjuangan itu harus melalui atau disertai pengorbanan, maka tidak ada bedanya dengan merdeka mengajar. Jika ingin merdeka mengajar, maka guru harus mau berjuang dan harus mau berkorban -terlepas dari rela atau tidak untuk berkorban-.

Bagaimana mungkin guru akan memberikan kemerdekaan belajar kepada siswa jika guru sendiri belum merdeka ? Dari pernyataan dan pertanyaan ini saja hirarki pertanyaannya akan naik lebih tinggi lagi, yaitu, bagaimana guru paham bahwa dirinya sudah merdeka jika belum paham makna merdeka belajar dan makna merdeka mengajar ?

Teruus begitu, naik, naik, dan naik, ke pun....

Jadi, kesimpulannya jelas, bahwa guru harus berjuang untuk meraih kemerdekaan mengajar dan kemudian memberikan kemerdekaan belajar kepada anak-anak Indonesia agar paham makna kemerdekaan dalam arti yang sangat luas dan universal.

_____________________________

Catatan : Saat ini para insan dan pemerhati pendidikan sedang sibuk berjuang mewujudkan hakikat kemerdekaan, mewujudkan Merdeka Belajar, namun di atas sana mereka yang seharusnya lebih bertanggung jawab terhadap nasib bangsa ini sedang sibuk mengatur strategi untuk meraih kekuasaan yang lebih lama dan lebih besar. Dan yang lebih memprihatinkan banyak di antaranya yang berlaku tak sebagai negarawan, bahkan jauh dari semangat nasionalisme.

Ngaliyan, 202206101419

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, keren tulisannya, sehat dan sukses Pak Ma'arif

11 Jun
Balas

Alhamdulillah, bukan keren, ah, Bu, Asyik saja sepertinya lebih pas.

11 Jun

Alhamdulillah, bukan keren, ah, Bu, Asyik saja sepertinya lebih pas.

11 Jun

merdeka di hati tuh lebih mantap pak Guru, biarin mereke mo bilang apa..Mantap tulisannya..

12 Jun
Balas

Iya ya Bu... ? Kalau suasana hati selalu merdeka sepertinya asyik, terima kasih untuk dukungannya, Bu, semoga sehat selalu

12 Jun

Itu dia ygjd dilema ya p gr. Sy pun bingung sdh merdeka mengajar blm, krn saat sy beri cr mudah menghapalkan rmh Matematika dg lagu...eh, diprotes sm pengawas. Hahaha ..SALAM MERDEKA!!!

11 Jun
Balas

Selamat berjuang dari penind...eh, protes pengawas, Bu. Hehe... MERDEKA !

11 Jun

Merdeka mengajar,? Rasanya belum merdeka karena perjuangan tak pernah berhenti dan peraturan serta tuntutan selalu berganti. Catatan yang menarik karena pendidikan ternyata masih menjadi alat politik. Salam sehat dan sukses selalu Pak.

12 Jun
Balas

Klop, salah satu jawaban yang saya tunggu. Apa lagi dengan perkembangan info terkini, makin jelas upaya politik untuk menggeser arah kebijakan ke depannya. Sukses dan sehat juga selalu, Bu Nanik. semoga

12 Jun



search

New Post