R.S.V.P

Cerpen

Oleh : Ma'arif SN

Pak Nu sejenak termenung ketika memegang sebuah tas souvenir abu-abu metalik dari kertas, tampaknya cukup berkelas untuk kalangan menengah. Ingatannya seketika melayang ke siang itu di hari sebelumnya, ketika terjebak dalam hujan deras sepanjang perjalanan pulang sekolah.

Perjumpaan sejenak yang spontan menghadirkan basa-basi akrab dengan Pak Pras, suami rekan Pak Nu di paguyuban guru mapel se kabupaten, menjadi satu momen penyesalan mendalam bagi Pak Nu.

Niat Pak Pras saat itu memang mau ke rumah Pak Nu untuk mengantar titipan souvenir, dan meskipun sudah bertemu, titipan tidak langsung diterimakan, karena Pak Nu sedang dalam perjalanan ke rumah tetangga untuk menghadiri undangan.

Baginya merupakan sebuah dosa karena telah lalai dan menciderai janjinya sendiri. Pak Nu selalu mengingat bahwa kewajiban selain ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya ada juga kewajiban yang berasal dari hubungan sosial, antara lain yaitu menepati janji dan menghadiri undangan saudaranya.

Sejak sore itu, Pak Nu jadi ingat ketika di suatu pagi, seminggu sebelum sore itu, Pak Nu memang telah membalas pesan pribadi dari ketua paguyuban yang berisi undangan Silaturahmi dan Buka bersama dengan para pengurus dan mantan pengurus. Pesannya sangat meyakinkan bahwa Pak Nu akan hadir, tentunya setelah kata "Insya Allah".

Sampai di pagi hari pas dengan Hari H, Pak Nu sudah merenda angan, bahwa nanti sore akan bertemu dengan teman-teman pengurus dan mantan pengurus paguyuban yang hampir semuanya punya prestasi luar biasa, tak seperti dirinya yang biasa-biasa saja.

Mujur tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak menjadi kambing hitam milik Pak Nu sore itu. Sejak bakda Dhuhur langit di atas sekolah hitam pekat, di parkiran hanya tinggal motor Pak Nu, maka mantol hujan andalannyapun disiapkan untuk dipakai jika sewaktu-waktu kepergok jatuhnya banyu langit di tengah jalan.

Perkiraannya tepat, kira-kira lima menit di awàl dari perjalanan pulangnya, derasnya hujan tak terkira hingga saat kakinya menapak di teras rumah. Kantuk sepanjang jalan di tengah derasnya hujan mengaburkan semua memory yang telah dirajut sejak pagi.

R. S..V. P yang telah diterimapun hanyut terguyur dan luntur dari benaknya. Jejak digital dan perjumpaan dengan Pak Pras menjadi titik besar penyesalan yang belum tertebus.

"Semoga tak sampai lebaran semua telah lunas," gumam Pak Nu dalam hati.

Klimbungan, 202404060627

___________________________

*)Respondez S'il Vous Plait : Tolong dibalas Jika Anda Bersedia

Adalah singkatan dari Kalimat yang berasal dari Bahasa Perancis yang bermakna sebagai pertanda pentingnya pesan bagi Si Pengirim Undangan agar yang diundang menunjukkan kesediaan hadir atau tidaknya dalam acara sebagaimana termaktub dalam pesan.