
Tanduk Syaithan di Ujung Negeri
Malam hari jelang hari H pelaksanaan Pemilu, di rumah, yang cuacanya tak seperti beberapa hari sebelumnya, tanpa sisa guyuran deras derai hujan yang senantiasa menghiasi sore hingga petang, terasa menjadi malam penuh kegundahan bagi sebagian penghuni Konoha. Setidaknya dari yang terpampang di laman-laman teman mayaku yang seirama dalam pemikiran dan pandangan.
Konoha dan Wakanda, negeri antah berantah yang belakangan kerap menjadi bulan-bulanan warganya sendiri, menjadi bahan cercaan dan pujian dengan irama sarkas dan satire, dari mereka yang sedikit paham dan peduli pada arah informasi atas situasi dan perjalanan negeri.
Menengok ke belakang, dalam rangka menapaki kemungkinan hari depan, visi misi pasangan calon pemegang wewenang kekuasaan rakyat kubaca dan kucermati. Lalu, jumlah dan sebaran serta karakteristik pemilik kekuasaan yang sesungguhnya, yaitu rakyat, kuselami di laman panitia pelaksana pemilihan.
Abrakadabra, terbetik dalam angan, bukan di relung hati sebagaimana kaum dewi biasanya beropini, hubungan antara masa lalu dan masa kini yang bagai sebuah ironi, penuh kontradiksi.
Jika sebuah novel terkenal memberi judul dengan diksi yang mirip sebuah peribahasa, saya memilih menggunakan diksi yang mirip dengan novel itu. Jika dulu negeri ini berada di ujungnya, kini negeri itu berujung dengannya. Segala tujuan negeri hanyalah wajah yang bisa selalu berubah, namun tanduknya tak selalu bisa sempurna terkamuflase dengan kosmetika, terhunus, teracung, bersiap sedia menerjang segala rintangan, persetan dengan segala norma dan etika.
Ngaliyan, 202402150859
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya Mas gagah.. Sukses selalu
Belum Semantap sajak Mas Bagus Burhan, sukses juga selalu
Duuhh ...mirisnya melihat ironi negeri.
Saatnya menumbuhkan kebangkitan nasional ke 3, mungkin, Mbak
Kereen, Bapak. Itu di negeri Konoha , kan? Salam sukses, Bapak.
Wa'alaikasalam sukses. Kita bebas paspor dan visa kalau mau ke sana, Bu, Mau?