Water Park Dan Fenomena Klimat
"Bukan lautan, hanya kolam susu..." begitulah syair yang tak asing lagi di memory tua kita semua. Mohon maaf jika Anda sedikit tersinggung dengan kata "tua" itu, bukan saya bermaksud mengolok-olok Anda semua yang memang sudah tua, tetapi hanya sekedar mengingatkan, bahwa usia kita memang sudah tidak layak disebut muda. Beda soal jika Anda merasa masih muda.
Dalam siklus kehidupan, sebagian besar dari kita arahnya sudah mulai berputar kembali menuju muda, hanya berbeda hitungan di titik kulminasinya. Pada umumnya titik itu berada pada angka 5 dan 6 dengan angka nol setelahnya, dan diimbuhi dengan akhiran -an. Memang ada yang lebih awal atau lebih lambat, bahkan ada yang telah mencapai titik nadir di kisaran itu, dan semoga husnul khotimah bagi mereka semua, Aamiin.
Yang saya alami dan amati, pada rentang ini kegemaran kita hampir sama dengan anak-anak kita yang sedang beranjak pra remaja. Jalan-jalan di waktu liburan maupun di waktu senggang, ke manapun, khususnya ke tempat wisata.
Water Park atau kita dulu biasa menyebutnya kolam renang, adalah salah satu favorit anak-anak kita, eh, saya, ding, maaf. Setiap kali membahas dolan ke mana, si kecil langsung menyahut dengan semangat, "renaaang".
Bagi saya nggak apa-apa, toh saya juga suka mengajarinya, selain karena dulu saya juga begitu, sekarang sudah tahu bahwa itu sesuai dengan salah satu tuntunan agama. Hanya saja saya sekarang sedikit mikir, sebenarnya sih agak banyak, tapi biar nggak terkesan "apa-apa kok dipikir" jadi ,ya, saya tulis saja sedikit.
Aneh memang, di musim hujan berwisata ke tempat yang berlimpah air. Dan yang kedua, di mana-mana banyak dibangun fasilitas baru bernuansa air. Sementara, di banyak berita ditulis dan di video tentang kejadian banjir air. Ketika kemarau tiba, banyak daearh kekurangan dan tentunya banyak orang antri air.
Hujan dan banjir adalah fenomena alam, yang secara spesifik, agar kelihatan ilmiah, disebut fenomena klimat. Dari banyaknya fenomena klimat, yang paling sering mendatangkan manfaat memang sepertinya hujan, bahkan disebut juga dalam Al Qur'an tentang arti pentingnya hujan. Meskipun kadang juga mendatangkan musibah, namun biasanya karena hujan itu ada penumpangnya, entah itu angin, petir, kabut, asap dan sebagainya (tapi saya tidak tahu "sebagainya" itu apa saja).
Oh iya, sebagai penutup, ini sedang hujan deras, sambil menunggu reda, saya nulis ini. Di tab sebelah ada berita soal pilpres, yang menang kabarnya akan membagikan susu gratis, minuman sehat yang kandungan asam sulfatnya baik bagi anak-anak dan ibu hamil. Siapa tahu kelak juga akan terwujud apa yang menjadi syair lagu di awal tulisan ini.
Wassalam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
Terma kasih hadirnya, Bu Risma.
Keren tulisannya. Sukses selalu Pak Ma'arif.
Jazakallah Ustadzah. Sukses juga dakwahnya.