JUJUR

4 sekawan adalah Nadia, Diana, Dhea dan Nanda mereka adalah anak-anak SLB-B tunarungu Karya Mulia Surabaya, rumah mereka saling berdekatan hanya berbeda gang saja. Mereka selalu bermain bersama, belajar bersama dan mereka adalah bersahabat baik. Hari Minggu adalah hari libur yang selalu ditunggu-tunggu oleh mereka, sebab pada hari libur itu mereka bisa bermain bersama, bercengkerama, dan bersenda gurau. “Diana...” Teriak Nadia memanggil Diana di depan rumah, “O... Nadia ayo masuk,” sambut ibu Diana. Tidak lama kemudian Diana keluar “Hai Nadia....mana Dhea dan Nanda?” tanya Diana. “Iya sebentar lagi mereka datang ke sini,” jawab Nadia. Tidak lama kemudian “Tuh Dhea dan Nanda....,” kata Diana sambil menunjuk kearah halaman rumah. “Hai...Dhea...Nanda,” sapa Nadia. Setiap hari Minggu jika mereka tidak ada acara denga keluarga mereka selalu berkumpul dan bermain bersama. “Teman-teman aku punya mainan ular tangga besar,” kata Diana. “O...iya ayo kita main ular tangga,” ajak Dhea.

“Bantu aku dong berat ni”, kata Diana sambil mengeluarkan permainannya. Nadia, Dhea, dan Nanda bergegas membantu Diana mengeluarkan permainan ular tangga raksasa. Tema ular tangganya adalah “Aku anak Berani”. “Wah...besar sekali ular tangganya,” kata Dhea. “Bagaimana cara memainkannya?” Tanya Nadia, Dhea, dan Nanda. “Biasa saja seperti ular tangga pada umumnya,” jawab Diana.

4 sekawan (Nadia, Diana Dhea, dan Nanda) bermain ular tangga di halaman rumah Diana. Sebelum bermain ular tangga mereka melakukan hompipa “Aku yang menang,” kata Nadia. “Silahkan lempar dadunya Nadia,” kata Diana mempersilahkan. Nadia melempar dadu, ternyata dadu yang dilempar Nadia menunjukkan angka 6 sedangkan jika muncul angka 5 maka pas pada gambar anak tangga artinya Nadia beruntung langsung bisa berjalan naik, melihat hal tersebut spontan Nadia mengatakan: “Lima...,” Diana mengetahui bahwa Nadia berbuat curang dan tidak jujur dengan bersungut-sungut,”Nadia...kamu curang!” “Curang apa?” tanya Nadia berpura-pura. “Tadi dadumu menunjukkan angka 6 tapi kamu mengatakan 5,” kata Diana. “Iya Nadia kamu salah... tadi dadumu menunjukkan angka 6,” sahut Dhea. “memang lima kok...,” Nadia tetap tidak mau mengakui. Nanda mengetahui adegan Nadia, Diana dan Dhea bersitegang maka dia melerai, “Sudah...sudah.... diam....Nadia kamu tadi memang salah aku juga melihat dadumu menunjukkan angka 6 kamu mengatakan 5 itu artinya kamu curang dan tidak jujur, dalam permainan harus jujur karena itu perbuatan yang mulia dan tidak boleh ada yang curang,” kata Nanda “Meskipun kita tidak mengetahui perbuatan curang dan tidak jujur maka Alloh pasti melihat,” “Berbuat tidak jujur itu dosa,” lanjut Nanda. “Kamu masih tetap tidak mengakui Nadia?’ Tanya Nanda. “Maafkan aku Diana, Dhea, dan Nanda memang aku salah.” Nadia bersalaman kepada ketiga temannya sambil minta maaf.

“Kalau begitu ayo permainan kita mulai lagi,” kata Nanda. “Ayo...ayo...,” sahut Diana. “Sekarang aku yang melempar dadunya ya,” kata Dhea. Ketika pada giliran Nadia, lagi-lagi Nadia melakukan kesalahan kali ini kesalahan yang dilakukan Nadia tidak sengaja mengatakan angka dadu yang salah, namun Nadia sportif berkata jujur mengakui kesalahannya. Nanda mengetahui hal tersebut tersenyum, “Bagus Nadia antara perbuatan dan perkataan harus sama,” kata Nanda. Permainan ular tangga raksasa berjalan dengan baik aman damai karena tidak ada kecurangan di dalamnya.