Permainan Kreatif Khas Kalimantan Tengah

(Madanta Flora)

Bermain merupakan bagian penting dari kehidupan seorang anak. Namun permainan anak-anak sekarang sangat berbeda jika dibandingkan dengan permainanku dulu di era 1970-1980-an. Kalau sudah asyik bermain, aku bisa lupa segalanya. Seringkali ibuku harus datang dengan membawa sebilah kayu di tangannya supaya aku pulang dan mengakhiri permainanku.

Aku sangat beruntung hidup di zamanku dulu. Kami bisa bermain tanpa khawatir dengan efek yang ditimbulkan dari permainan kami. Permainan tradisional daerah yang kami mainkan membuat kami saling berinteraksi dengan baik. Selain itu, kami menjadi lebih kreatif dan sehat karena banyak menggunakan aktivitas fisik.

Sangat berbeda dengan permainan anak-anak sekarang, anak-anak cenderung lebih individualis, cuek dan masa bodoh dengan orang disekitarnya. Anak-anak lebih asyik dengan teknologi seperti televisi atau bermain dengan gadget. Permainan ini cenderung membuat anak menjadi malas, tidak kreatif dan tidak sehat. Ada anak di Cina yang terserang stroke karena keranjingan bermain game online yang merupakan efek radiasi dari teknologi yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Gadget juga memiliki dampak positif jika kita dapat membatasi waktu penggunaannya. Terutama menggunakannya untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan. Tapi sebaiknya kita memilih permainan yang baik, kreatif dan menyehatkan seperti beberapa permainan tradisional khas Kalimantan Tengah.

Pertama, sepak sawut. Bolanya terbuat dari bongkahan sabuk kelapa tua yang telah kering dengan terlebih dahulu airnya dibuang lalu bongkahan tersebut direndam menggunakan minyak tanah.. Satu tim hanya diperkuat lima orang dengan ukuran arena seluas lapangan bola basket. 2. Bagasing Bagasing ini seperti gasing pada umumnya. Tetapi gasing disini terbuat dari batang atau pohon karet. Biasanya bermain dalam 2 mode yakni adu lama dan adu tikam.

3. Balap egrang Permainan anak tradisional khas kalteng yang terbuat dari bambu dengan panjang 2 meter kemudian diberi pijakan untuk kaki. Permainan ini mengandalkan keseimbangan agar dapat berdiri diatas alat ini.

Penulis adalah peserta SaguSabu Sampit 2017