Muhammad Fathurrahman

Entah kenapa tragedi tragedi mengerikan di Indonesia banyak yang terjadi pada bulan September, sedikit contohnya yang saya ketahui ada lima tragedi berdarah yang berbau kerusuhan dan radikalisme sepanjang sejarah yang terjadi pada bulan September. Apa yang membuat bulan September begitu pekat dengan tragedi tragedi mengerikan yang menyangkut sejarah internal bangsa Indonesia. Apa memang hanya kebetulan, atau memang ada unsur lain yang jelas bulan September banyak diwarnai dengan kerusuhan dan tragedi mengerikan, seperti istilah yang saya gunakan dalam judul artikel ini " Sad:(tember " yaa...! Yang menyampaikan kesan kesedihan, kepiluan, di bulan September.

Contohnya yang saya ketahui ada lima tragedi sepanjang sejarah bangsa di bulan September.

Pertama, tragedi penculikan Munir

Munir said Thalib, itulah nama lengkap beliau

Seorang aktifis HAM, yang banyak menyuarakan aspirasi nya, dan banyak mengkritik pemerintahan yang menurutnya tidak pada jalannya. Pada tragedi ini ia tewas didalam pesawat jurusan ke Amsterdam pada tanggal 7 September 2004, tidak banyak yang tahu apa penyebabnya, ada yang bilang setelah jasadnya diautopsi Munir tewas karena di racun. Sampe saat ini tidak ada titik terang, negara hanya menghukum aktor lapangan nya saja, tanpa menghukum dan mencari tahu siapa dalang dibalik pembunuhan Munir.

Kedua, tragedi Semanggi

Tragedi Semanggi terjadi di Jakarta pada tanggal 24 sampai 28 September, lagi lagi dibulan September. Tragedi ini melibatkan aksi mahasiswa yang menentang di sahkannya RUU PENANGGULANGAN KEADAAN BAHAYA (PKB)

Ketiga, Tragedi Tanjung Priok

Yang terjadi juga pada bulan September, tepatnya pada tanggal 12 September 1984.

Tragedi Tanjung Priok termasuk kasus pelanggaran HAM Terberat yang terjadi saat itu, saya tidak tau banyak tentang tragedi inii semoga tidak terulang kembali di kemudian hari.

Keempat, tragedi G30S PKI

yaa, tragedi bengis ini pun terjadi pada bulan September, akhir September yang sangat menyedihkan, dimana PKI melakukan kudeta terhadap pemerintahan dengan membantai tujuh jendral tinggi angkatan darat, juga diiringi dengan pembantaian para ulama, dan rakyat sipil hampir di seluruh daerah tanah air, namun pada akhirnya kudeta ini gagal.

Kelima, Tragedi Reformasi Dikorupsi

Tragedi ini terjadi pada tanggal 24 September 2019, Tahun kemarin, masih hangat rasanya jika kita mengingat tragedi ini, tragedi ini terjadi bukan cuma dijakarta tapi hampir di seluruh kota2 besar di Indonesia. Tragedi ini menuntut untuk tuntaskan reformasi, agar dijalankan dengan benar, tapi berakhir dengan aksi brutal dari aparat yang menyemprot kan gas air mata, peluru karet hingga meriam air, sehingga terjadi kericuhan akibatnya ada 5 orang yang meninggal pada tragedi tersebut, yaitu pemuda asal tanah Abang, Maulana Suryadi, Imawan Randi & Yusuf kardawi, mahasiswa halu oleo, dan dua orang pelajar SMA ( Akbar Alamsyah dan bagus putra Mahendra), Semoga tenang dialam sana dan ditempatkan disisi Allah SWT, dengan sebaik baiknya tempat.