madu ratnawati

Lahir di Prabumulih 1 Oktober 1964, dari bapak ibu asal Madura. Sejak kecil memang bercita-cita menjadi seorang guru dan tetap senang menjadi guru. Tidak pernah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagaimana Mengubah Halangan Menjadi Tantangan?

Bagaimana Mengubah Halangan Menjadi Tantangan?

“Pak, pelan – pelan dong menjelaskannya. Bentar paaak belum siap nih. Maklumin dong, kan kita udah tua, nih,” demikian teriakan Bu Sumi diseberang sana. Belum lagi selesai Bu Sumi bicara, sudah disambung dengan sahutan dari seberang yang lainnya.

“Iya, pak. Jaringan lemot nih. Tungguin yaaa. Kasih tutorial tertulisnya dong, Pak. Nanti kan bisa kami baca ulang,” demikian Pak Junot berujar.

Mulailah kegaduhan berlangsung beberapa menit, sebelum akhirnya Pak Sabar, ketua panitia yang sabar itu pun angkat bicara dan menenangkan peserta workshop daring tentang pembuatan video pembelajaran.

Setelah workshop daring selesai dan diberi penugasan, mulailah sahutan diskusi beralih ke grup Whatsapp workshop. Mulai dari meminta dibuatkan tutorial tertulis hingga kiriman rekaman kegiatan workshop daring.

Tiga hari berlalu, grup whatsapp sepi. Tidak satu pun menyampaikan keluhan atau informasi bahwa tugas sudah selesai atau malah belum selesai. Hingga suatu sore di hari ketiga itu, muncullah pesan masuk di grup, informasi bahwa tugas dari pemateri susah dikerjakan. Nah, bersahutanlah komentar – komentar dari para peserta workshop. Maklum, tenggat waktu pengumpulan tugas tersebut tinggal dua hari lagi.

“Materi susah diaplikasikan, nih,” kata Pak Susanto.

“Contoh yang diberikan pemateri kurang jelas. Mana tugas sekolah menumpuk nih,” sahut Bu Indri.

“Makanya, kasih dong tutorial yang jelas. Itu kan videonya susah dipelajari. Kita udah pada tua, susah nangkepnya,” Bu Tanti ikut menimpali.

“Iya ya, bu. Kalau anak – anak muda mah gampang aja,” tulis Bu Jamilah.

Tanpa sengaja tulisan – tulisan di grup itu terbaca olehku. Seketika semangatku untuk membuat video pembelajaran itu terhenti. Kok jadi malas meneruskannya ya? Iya sih, aku pun merasakan kesulitan itu. Tetapi, semua sudah tersedia di depan mata, bendanya jelas ada, dan paling penting dari semua itu adalah, kita sendiri yang memutuskan untuk mengikuti kegiatan workshopnya. Artinya, ada konsekuensi logis yang harus kita lakukan, bukan?

Lalu, mengapa aku pun menjadi tidak tersemangati setelah membaca komentar teman – teman ya? Ah, luar biasanya kalimat yang kita sampaikan. Jika bernada negatif, sangat mudah menyerap di otak bawah sadar kita! Perkataan negatif berasal dari pikiran negatif. Pikiran tersebut yang akan menjadi pembatas diri kita untuk bersikap berani mengambil keputusan.

Berpikir negatif secara tidak langsung akan menjadi penolakan bagi diri dan pikiran kita untuk mengatakan: “saya tidak bisa”, “ saya tidak mampu melakukannya”, atau “apa mungkin saya bisa ya?”. Bahkan akan muncul pemakluman bagi diri sendiri dan berharap orang lain memaklumi diri kita dengan mengatakan:”saya sudah tua”, “ini tugas buat yang muda –muda aja”, atau “sudahlah, saya mau pensiun, saya tidak perlu menguasai hal itu”.

Bagaimana? Cukup banyak kan, ucapan – ucapan tersebut berseliweran di sekitar kita? Maka, ubahlah cara pandang kita menjadi cara pandang positif. Jadikan halangan atau rintangan menjadi tantangan. Di dalam keterbatasan kita, buatlah kata – kata negatif dan melemahkan menjadi kata – kata yang menguatkan diri bahwa kita bisa, kita mampu, bahkan kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Sesungguhnya, berpikir positif akan menguatkan kemampuan kita untuk berbicara positif, menciptakan pengalaman dan kegiatan yang benar – benar kita inginkan. Sekaligus menjadikan penghargaan dan rasa syukur sebagai bagian dari cara kita menghargai kehidupan ini.

Jakarta, 15 februari 2021

MadhoeLibranagavenus

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Salam literasi

15 Feb
Balas

Mantap. Salam literasi

15 Feb
Balas

Kereen Maju Terus...!

15 Feb
Balas



search

New Post