Cerita Abadi Mas Ditya dan Petak Umpet
#Tantangan Menulis 60 Hari, Hari ke 36
Cerita-cerita masa lalu biasanya asyik aja dibicarakan ya. Padahal disaat peristiwa itu terjadi, situasinya bisa mejikuhibiniu warna pelangi. Apalagi kalau para emak berkumpul lalu yang dibahas adalah masalah anak-anak, ada saja cerita abadi yang selalu bikin seolah kejadiannya baru saja terjadi. Saat mereka masih kecil-kecil senangnya bermain petak umpet. Bermainnya di rumah Eyang Kakung dan Eyang Uti yang besar dan berhalaman luas. Jadilah mereka bermain dengan leluasa. Kami para emak jadi lebih santai ngobrol sambil sesekali melihat anak-anak berlarian kesana kemari.
Tiba-tiba saja anak-anak kami bersahutan tiada berhenti memanggil salah satu saudaranya. “mas Ditya,… mas Ditya…” demikian teriak anak-anak bergantian. Para emak pun jadi tertarik ingin tahu apa yang sedang terjadi. Apalagi emaknya mas Ditya, tampak kaget nama anaknya disebut-sebut dengan cara berteriak-teriak seperti itu.
Rupanya setelah sekian kali putaran permainan petak umpet, pada putaran terakhir itu, Mas Ditya tidak nampak batang hidungnya. Sampai semua sudah berkumpul, Mas Ditya tidak juga muncul. Panik? Pastilah. Sebelum Eyang Kakung dan Eyang Uti nya mengetahui keadaan ini dan ikutan panik, kami sepakat untuk mencarinya tanpa suara. Menyebarlah kami ke berbagai sudut ruangan rumah. Tidak berapa lama, datanglah kabar gembira, Mas Ditya ditemukan! Dimana? Di kolong kursi panjang di ruang tamu rumah eyang. Kabar gembira sekaligus bikin geli kalau diceritakan ulang, karena posisi mas Ditya saat ditemukan dalam keadaan tertidur pulas! Mas Ditya menemukan tempat ngumpet paling enak, rupanya, he he he.
Jakarta, 07 Juli 2020
madhoeLibranagavenus
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren mentereng nih, wong madura toh
Hahahaha.... emang begitu ya bun... biasanya tempat ngumpet nya di kolong tempat tidur..
Wkkkkkkk.... Ini memang pernah bener2 terjadi Bunda...Besoknya anak itu kita musuhin rame2 :D
Ha ha ha... kisah abadi dengan tokoh2 abadi ya, selalu berulang. Salam litetasi...