#Tantangan Menulis 60 Hari, Hari ke 41

Hari ini, untuk kali pertamanya kami ke luar rumah cukup jauh jaraknya untuk gowes bersepeda. Istimewanya, karena bisa berkumpul bersama dua keluarga lainnya. Hal yang selama empat bulan terakhir ini tidak bisa kami lakukan. Sepeda lipat sudah disiapkan sejak malam sebelumnya. Tidur pun lebih cepat dari biasanya. Seperti menghadapi hari kelulusan aja. Bahagia sejak semalaman. Untungnya masih tetap bisa tidur nyenyak.

Pagi-pagi setelah subuh, sibuklah kami di dapur menyiapkan makanan yang akan kami sajikan setelah bersepeda. Makanan sederhana sebenarnya dan makanan sejuta umat, mie goreng pakai telur orak arik, dan sayur kol dan sawi hijau rebus. Minumnya cukuplah air bening. Lebih sehat, kan? Sebelum sinar matahari menyembul lebih banyak, kami mulai ke luar rumah. Sepeda lipat semua di dalam mobil. Penuh sesak, tapi juga penuh senyum karena hati lapang dan senang.

Kami bertemu di tempat yang disetujui bersama. Di sebuah taman di daerah Bekasi. Tak lupa semua menggunakan masker, penutup area mulut dan hidung. Rupanya cukup banyak keluarga-keluarga lain yang melakukan aktivitas serupa di tempat tersebut. Rata-rata keluarga muda. Karena banyak sekali anak-anak kecil hingga remaja di sekitar kami. Tetapi tidak berkerumun. Semua membentuk kelompok-kelompok kecil dan saling mengerti untuk tidak saling mendekat. Suasana baru dengan cara berkomunikasi baru. Setelah cukup bersepeda ria, kami pun sarapan bersama, hasil masakan tadi pagi. Mie goreng. Sederhana tetapi bermakna. Selain menjadikan badan segar, hati senang, silaturahim juga terjalin. Semoga aja kondisi semakin membaik ya, jadi bisa kembali bersepeda tanpa rasa khawatir.

Jakarta, 12 Juli 2020

madhoeLibranagavenus