madu ratnawati

Lahir di Prabumulih 1 Oktober 1964, dari bapak ibu asal Madura. Sejak kecil memang bercita-cita menjadi seorang guru dan tetap senang menjadi guru. Tidak pernah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kepompong yang Tak Pernah Menjadi Kupu-kupu

Kepompong yang Tak Pernah Menjadi Kupu-kupu

#Tantangan Menulis 30 Hari

Hari ke 20

“telur-telur, ulat-ulat, kepompong, kupu-kupu, terbangnya tinggi…” demikian Gema –sebutan buat si nenek, karangan sendiri - menyanyikan barisan kalimat tersebut berulang-ulang kepada cucunya yang masih berusia 2 tahun. Tentu mengganti dua kata terakhir yang biasanya dilafalkan dengan kata-kata “kasian deh lo”…dengan “terbangnya tinggi”… yach karena khawatir si cucu menirunya padahal dia belum tahu artinya.

Gema menyanyikan sambil menunjuk gambar-gambar yang menunjukkan metamorfosa dari sebutir telur, hingga berubah menjadi kupu-kupu. Karena terus berulang kalimat-kalimat itu terucap, menjadi hapalan cucu saat melihat kembali gambar-gambar tersebut. Bahkan berimbas kepada sang Gema saat merenungi metamorfosa tersebut.

Bukan hanya kupu-kupu yang harus mampu keluar dari kepompong. Manusia juga. Alangkah indahnya ya, manusia pun bisa bermetamorfosa, loh. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi lebih tahu, dari bisa menjadi lebih bisa, dari kurang baik menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik. Demikian seharusnya. Manusia diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidupnya melalui ujian-ujian yang disediakan Allah dan sejatinya ujian adalah tahapan peningkatan kualitas iman.

Sebagian besar manusia hidup masih didalam kepompongnya. Kepompong kekhawatiran, ketidakpercayaan diri, ketakutan, kesombongan, iri hati, kesedihan, dan bahkan rasa bahagia, yang semuanya adalah ujian. Namun dibalik kepompong pikiran tersebut, terdapat kekuatan dan keindahan yang jika mampu menembus kepompong-kepompong itu, maka kualitas iman kita akan membingkai sehingga kita akan menjadi kupu-kupu yang indah. Kupu-kupu yang disenangi Allah dan juga hambaNya.

Tetapi jika tidak mampu menembus kepompong kehidupan yang penuh dengan ujian, maka tidak akan pernah menjadi kupu-kupu.

Jakarta, 21 Juni 2020

madhoeLibranagavenus

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post