Ketidakpuasan Seorang Penulis Itu Dimana?
Kegiatan menulis adalah kegiatan yang menyenangkan. Ada buah pikiran yang bisa kita sampaikan melalui tulisan, baik berupa pantun, cerita singkat, maupun puisi. Kita bisa memberikan sebaris nasihat atau kisah inspiratif kepada orang lain secara tidak langsung. Agar tulisan kita menarik, maka kita harus pandai memilih dan memilah kata.
Tidak ada keahlian yang datang tiba – tiba. Maka, kita perlu berlatih dan terus belajar. Menjadi penulis artinya menjadi pembelajar. Setidaknya, kita wajib menyukai kegiatan membaca. Bahan bacaan bisa berupa apa saja. Kita akan memperkaya kosa kata yang kita miliki. Menulis menjadi lebih mudah.
Ketika aku menerima tantangan menulis setiap hari di Gurusiana.id ini, semangat membara. Sejak Bulan Juni 2020, tulisanku mengalir seperti air bah. Bukan hal sulit, karena sebelumnya memang senang menulis dan aku simpan dalam file di laptop. Kala ide mulai mandeg, aku keluarkan cadangan tulisan di file tersebut.
Nyaris hampir 90 hari menulis tanpa henti. Hingga suatu hari, aku benar – benar berhenti menulis. Alasannya sederhana, aku tidak bisa masuk lagi ke dalam ruang artikelku sendiri. Kendala teknis membuat aku mulai putus asa. Sudah berulang kali bertanya kepada beberapa teman yang sudah terlebih dahulu menjadi penulis sejati, tetap aku tidak bisa menemukan cara untuk bergabung kembali.
Sayangnya, berhenti menulis di Gurusiana.id menjadikanku malas menulis kembali. Pasti ada yang salah. Tidak seharusnya sebuah karya berhenti hanya karena akses untuk masuk ke sebuah wadah tersumbat. Target. Ya, target untuk mendapatkan piagam menulis selama 30 hari, 60 hari, 90 hari, dan seterusnya, membuat aku semangat menulis. Ketika akses untuk mendapatkannya hilang, maka hilang pula semangat menulis.
Suatu hari, aku tertantang untuk menulis buku antologi. Kegiatan baru ini menarik. Aku mencobanya dan berhasil. Sebagai sebuah karya yang kali pertama diterbitkan, indah sekali rasanya. Tetapi, kemudian menjadi hambar karena karya – karya yang ditampilkan di dalam buku tersebut tidak semuanya sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh tim produksi. Sebagian penulis mengikuti ketentuan, sebagiannya lagi tidak.
Ada ketidakpuasan yang aku rasakan. Rupanya hal itulah yang seharusnya dirasakan penulis. Harus ada ketidakpuasan agar mau menulis lagi yang lebih baik. Aku mencoba lagi menulis keroyokan alias membuat buku antologi bersama tim produksi lainnya. Sekarang sedang dalam proses. Tidak secepat produksi yang pertama, tetapi setidaknya ada kemajuan yang aku rasakan.
Bagaimana nasib wadah menulis di Gurusiana.id? alhamdulillah, aku masih bisa bergabung kembali. Entah apa yang aku lakukan. Utak - atik sendiri, akhirnya bisa masuk ke kolom artikelku sendiri. Mulailah kembali menulis walau tidak serutin beberapa bulan yang lalu.
Setiap harinya, aku tetap menulis singkat. Tidak di Gurusiana.id. , tetapi aku menulis di grup WA peserta didik binaan. Menulis kata – kata penyemangat setiap hari berganti sebelum meminta mereka isi presensi pagi. Kehabisan kata – kata penyemangatkah? Tidak! Karena sebagai penulis, wajib memiliki bahan bacaan, bukan? Nah, dari buku – buku tersebutlah aku menyampaikannya kembali kepada peserta didik binaan.
Kini, aku mulai tergelitik untuk menulis lagi. Ya, menulis lagi setiap harinya. Tanpa target mendapatkan imbalan apa – apa, kecuali berharap kebaikan dari setiap kata yang ku torehkan. Semoga saja segala lelah yang kulakukan saat ini akan berbuah manis di kemudian hari.
Jakarta, 13 Februari 2021
MadhoeLibranagavenus
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat terus ya ibu....Salam sukses