#Tantangan Menulis 60 Hari, Hari ke 49

Satu hari ada 24 jam. Lama ya. Tapi mengapa seperti ada saja sesuatu hal yang belum sempat dikerjakan dalam satu hari itu. Apa yang salah? Terlalu banyak jumlah yang dikerjakan, terlalu detil mengerjakan satu pekerjaan, atau terlalu lama memikirkan pilihan pekerjaan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu?

Ketika masa sibuk bekerja atau belajar, kita seringkali membayangkan alangkah enaknya kalau nanti liburan. Lalu daftar kegiatan selama liburan tiba sudah tersusun rapi. Tapi ketika masa liburan tiba, terkadang kita pun menunda mengeksekusi daftar kegiatan tersebut karena merasa masa liburan masih lama. Ternyata besoknya sudah harus masuk bekerja dan belajar kembali. Disaat itulah kita merasa liburan belum kita nikmati dan minta liburan diperpanjang.

Hari ini, suasana itu aku rasakan. 24 jam satu hari serasa kurang. Setelah aku lihat jadwalku, ternyata perasaan kurangnya waktu karena kesalahanku sendiri. Aku terlalu perfeksionis! Semua kegiatan inginnya dilakukan sempurna, semuanya ingin dilakukan tuntas tanpa salah. Akhirnya, malah lelah sendiri. Bagaimana caranya agar tidak terbelenggu oleh sifat perfeksionis? Berlatih. Ya, berlatih agar memaklumi bahwa ketidaksempurnaan itu kadang menjadi kesempurnaan yang indah.

Ah, seneng banget sudah bisa menyampaikan hal ini. Jadi aku bisa tutup kegiatan menulisku sekarang, lalu melakukan kegiatan lain lagi walau tidak sempurna. Sebaiknya aku bikin secangkir coklat panas pake jahe dulu, lalu menyeruputnya perlahan, pejamkan mata dan berkata: aku bahagia hari ini banyak lakukan hal penting dan semua bisa kulakukan sebaik yang aku bisa. Besok aku akan lakukan lagi banyak hal dengan hati senang dan meyakini bahwa semua akan selesai dengan baik.

Kesempurnaan hanya milik Allah.

Jakarta, 20 Juli 2020

madhoeLibranagavenus