Ketika Kuah Martabak Berasa Teh Manis
#Tantangan Menulis 60 Hari, Hari ke 59
Aku pernah mengikuti acara self hinopsis dua tahun yang lalu. Salah satu materinya adalah bagaimana kita bisa fokus kepada apa yang kita makan dan minum bagi tubuh kita. Makanan dan minuman yang kita asup adalah makanan dan minuman yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Nah fokus disini artinya kita menyantap makanan dan minuman dengan tenang, tidak terburu-buru dan menikmati setiap asupannya. Wah benar ya, aku tuh suka diledek teman-temanku, kalau aku makan itu seperti priyayi. Walaupun memang aku priyayi. Haha… sekalipun aku tidak pernah tahu bahwa cara makanku selama ini sudah benar, yaitu tenang dan tidak terburu-buru.
Nah, berpuasa hari ini, puasa Arafah, sebenarnya sih biasa-biasa saja. Sahur dan berbuka puasa sejak kemarin masih standar saja. hingga waktu berbuka puasa tadi saat magrib tiba. Aku membelikan martabak telor sebagai makanan pembukanya. Bukan hal yang bagus juga sih buat yang sedang mengelola makanan sehat ya, tetapi gak apa-apa sesekali aku menyediakannya. Ucil, anakku yang menata martabak telor dan bumbu cair serta acarnya di wadah yang sesuai.
Tibalah saatnya kami berbuka puasa. Dihadapan kami ada tiga buah cangkir berisi teh hangat jahe buatan Ucil. Ya, karena aku sedang kurang enak badan, maka semua disiapkannya. Saat memulai kami berbuka puasa, Ucil makan sambil main HP. Hal yang tidak biasa ia lakukan. Anehnya akupun membiarkannya saja. Tiba-tiba ia teriak dan segera lari ke arah wastafel, memuntahkan apa yang ia minum. Aku terkejut tetapi belum tahu apa yang terjadi. Rupanya ia salah mengambil cangkir berisi teh hangatnya. Ucil meneguk kuah martabak telor …
Hmm… benar ya? Kita harus tenang, fokus ,dan melakukannya perlahan saat makan dan minum. Hehe.
Jakarta, 30 Juli 2020
madhoeLibranagavenus
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bunda
Menarik ceritanya bu
terima kasih, bunda..