#Tantangan Menulis 30 Hari,

Hari Ke 23

Mangan ora mangan sing penting ngumpul. Makan tidak makan yang penting berkumpul. Padahal kalau sudah berkumpul pasti makan-makan. Pepatah ini sudah menjadi salah satu kebiasaan yang mendarah daging ya? Di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akibat adanya pandemi Covid-19 semua kegiatan yang biasanya dilakukan dengan cara berkumpul di satu tempat dan satu waktu, menjadi berkumpul di satu waktu dengan beberapa tempat yang berbeda-beda dan jarak yang jauh. Artinya saat berkumpul di satu media internet baik google meet maupun zoom, makan-makannya masing-masing.

Tentu situasi seperti ini tidak mudah diterima dan diikuti oleh semua orang. Terutama bagi mereka yang selama ini terbiasa bersilaturahim secara langsung dan tidak menguasai teknologi informasi dengan baik. Demikian pula semua kegiatan di sekolah, otomatis semua unsur guru dan karyawan harus belajar secara cepat menguasai media internet tersebut. Mulai dari PJJ – Pembelajaran Jarak Jauh – sampai dengan rapat-rapat. Keterbatasan sinyal internet di masing-masing guru di rumah masing-masing atau pun internet bagi host nya, kadang membuat kendala yang menjadikan alasan beberapa guru untuk mengusulkan kegiatan raker dilakukan secara langsung. Rasanya kurang sah kalau tidak bertemu ya.

Jadilah akhirnya raker dilakukan dua hari di sekolah, mulai hari ini. Tentu tetap mengikuti protokol covid-19 agar semua menjadi lebih nyaman dan sehat. Salah satunya adalah atribut masker yang menghiasi wajah-wajah para peserta raker. Memang rada menyesakkan, tetapi tetap setia menggunakannya sejak awal pagi hingga nanti berakhir jadwal raker. Tidak mengapa rada menyesakkan tetapi disisi lain justru melegakan. Ada kumpul-kumpulnya dan… ada makan-makannya. Maka, jadi deh tetap melestarikan pepatah makan gak makan asal kumpul….(dan kalau udah kumpul pasti makan-makan)

Jakarta, 24 Juni 2020

madhoeLibranagavenus