Gundah Gulana
H 292
Gundah Gulana
Duduk berbanjar dikursi tunggu
Menanti dipanggil nomornya
Jemarinya menari
Antri
**
Sabar
Itulah sejatinya
Bukan main serobotan
Hati kesal tak berdaya
Ulah seorang tak berbudi
Semua kesal karenanya
Ripuh dibuatnya
Suasana
Gelisah
Tiada tara
Tak bisa dicegah
Hati semakin gundah gulana
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget puisinya
Puisi nan indah bun
Puisi yang bermakna...tetap sabar ya Bun
Keren puisinya Bunda.