Hujan Meramu Cinta
H 269
Hujan meramu Cinta
Kala hari redup mengeja
Suara katak menyambut dengan riangnya
Saling berlomba tarik suara
Ramainya memadati ruang telinga
**
Ada yang nyaring ada juga yang hanya menganga
Semuanya beraksi sesuai laganya
Keindahan nadanya tak mengurangi suasana
Kaki bergerak ikuti irama
**
Rintik hujan pun semakin deras
Mengguyur tanaman membasahi daun talas
Menggenang didepan teras
Ku dorong dengan kaki tanpa alas
**
Wara-wiri hingga air meresap
Mengisi bak parit tanpa melayap
Kedua tangan terus mengelap
Pasang kesed untuk mencecap
**
Indahnya bermain air hujan
Mengulang masa lalu sambil mainan
Tadahkan tangan menghalau air tumpahan
Hingga tubuh kedinginan
**
Tak terasa perut kukuruyukan
Berlari mencari mie instan
Di dekat warung prapatan
Baris berbanjar bersama teman
**
Saling bersabar menunggu antrian
Agar tidak saling rebutan
Walau perut sudah keroncongan
Yang penting semuanya kebagian
**
Duduk selonjor saling bertatapan
Keduanya saling melempar senyuman
Degup jantung berdentuman
Cinta bersemi kala main hujan-hujanan
Istanaku, 5 November 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi