Retno Dwi Maezaroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Amanah Yang Harus Ditunaikan

Jumat kemarin adalah hari yang sangat menguras energi. Jumat adalah hari ambil raport anak. Namun, dilema orang tua yang berprofesi guru, susah mengambil raport anak sendiri.

Bapaknya anakku meski bukan wali murid yang harus membagi raport, tapi kebetulan tidak bisa ijin. Dia harus tetap di sekolah memastikan kegiatan pembagian raport berjalan lancar. Dia sudah dipesan kepala sekolahnya untuk mewakili 'stay' di sekolah selama kepala sekolah dinas luar.

Bagaimana denganku? Ya mau tidak mau harus mengalah. Kebetulan lagi aku pengelola paud, bukan yang membagi raport. Jadi kuberitahu teman-teman pendidik untuk meminta tanda tanganku sebelum jumat, karena hari itu aku akan ke sekolah anakku, yang sekaligus juga mondok.

Bukan hanya sekedar mengambil raport, pondok pesantren anakku mengadakan kegiatan tholabul ilmi di Kampung Inggris Pare, Kota Kediri selama seminggu. Jadi minggu depan barulah bisa dijemput untuk liburan di rumah. Nah momen rapotan digunakan sekalian mengunjungi anak untuk persiapan pemberangkatan ke Kediri.

Misiku tidak hanya itu. Adikku yang tinggal di Sruwen, dekat dengan pondok pesantren anakku, ingin mudik ke Semarang, rumah bapak kami. Anak-anaknya yang mulai libur ingin ke rumah Kakungnya. Namun karena terkendala harus menunggu suaminya pulang hari Minggu, adikku tidak sabar. Aku pun memahami kondisinya yang repot harus ngebis sendiri bersama ketiga anaknya yang masih kecil. Anak tertua saja masih TK. Aku pun menawarkan bantuan untuk menemani ngebis ke Semarang, tentunya setelah aku selesai dengan urusan anakku yang sudah kuceritakan sebelumnya. Senangnya adikku.

Akhirnya semua misi seharian penuh sudah kulaksanakan. Pulang ke rumah sudah hampir isya. Tapi alangkah terkejutnya aku mendapati suamiku terbaring berselimut tebal, sakit dia. Duh, pikirku kalut. Besok pagi-pagi aku sudah ada acara ke Jogja. Jika sakit begini kemungkinan besar aku akan membatalkan acara ke jogja.

Sebulan sebelumnya aku sudah dibooking pendidikku yang harusnya ikut piknik dengan guru-guru paud se-Kabupaten Semarang, tapi karena harus mudik seusai membagi raport, maka tidak ada kata lain aku yang jadi backup. Pendidikku sudah susah payah mengeluarkan effort untuk membuat kado sendiri untuk acara ke jogja, ada acara tukar menukar kado. Wah, benar-benar amanah ini.

Dengan berhati-hati aku harus menjelaskan ke suami tentang amanah ini. Meski aku bisa dengan entengnya membatalkan, karena suami sedang sakit, toh sakitnya juga mendadak. Apalagi aku sebagai ketua PAUD di kantorku, pasti semua paham dan menerima alasanku dengan mudah, tidak ada yang berani juga kan. Namun perasaanku tidak mudah untuk memutuskan. Aku tahu benar, disaat sakit pasti suamiku ingin aku ada disampingnya. Namun amanah juga menarikku karena kegiatan tinggal besok pagi.

Pukul 3 pagi aku dibangunkan suami yang lemah menahan sakitnya. Badan greges-greges entah mau flu atau malah ada gejala tipes, sperti yang sudah-sudah.

"Dek, ayo bangun. Siap-siap katanya mau ke Jogja. Segera bangun biar tidak terlambat," kata suamiku sambil menggoyangkan tubuhku pelan.

Antara sadar tidak sadar, nyawa masih belum 100 persen kembali, aku terkaget. Suamiku malah menyuruhku berangkat piknik ke jogja ketimbang minta ditemani sedang sakit.

"Kenapa menyuruhku berangkat? Bukannya kalau kamu sakit mintanya ditemani aku?" tanyaku.

"Aku tidak apa kalau sakit, kamu berangkat saja. Yang penting aku sudah ada makanan untuk makan tiga kali sehari ini," jawabnya. Lemes dan sedikit terbata suaranya.

"Ya sudah, aku akan menunaikan amanahku. Terima kasih sudah mengerti pekerjaanku."

Yogyakarta, perjalanan pulang Ungaran.

Meisa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post