Retno Dwi Maezaroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Luring Tidak Sama Dengan Tatap Muka?

 

Hatiku masih tergelitik oleh sambutan Kepala SKB-ku sewaktu membuka acara Bintek Penilaian Pendidikan Kesetaraan kemarin, bahwa pembelajaran Luring tidak sama dengan tatap muka. Hampir semua teman-teman guru berpendapat bahwa pembelajaran luring adalah pembelajaran tatap muka.

 

Penasaranku masih berlanjut. Aku pun mencari tambahan informasi melalui googling. Dan ternyata sama juga, pembelajaran Luring identik dengan pembelajaran tatap muka. Di tribunnews.com tertulis sistem pembelajaran luring merupakan sistem pembelajaran yang memerlukan tatap muka dan tidak memerlukan jaringan internet. Di situs gig.id menulis pembelajaran luring artinya adalah bentuk belajar yang dilaksanakan dengan pertemuan fisik secara langsung tanpa bantuan teknologi internet untuk komunikasi. Semuanya berlangsung secara offline. Lebih detil lagi menyatakan beberapa kondisi ketika pembelajaran disebut pembelajaran luring. Yaitu pertama, Semua peserta dalam satu lokasi atau ruang yang sama. Kedua, pembelajaran luring hadir secara fisik. Dan ketiga, tidak menggunakan teknologi jaringan dalam komunikasi. Berselancar lagi mencari informasi tentang pembelajaran luring kurang lebih sama dengan dua situs di atas.

 

Puncak penasaranku akhirnya kutemui kepala SKB di ruangannya sewaktu beliau longgar. Kumenanyakan lagi tentang konsep pembelajaran luring.

 

“Oh tanya Luring? Luring itu motif baju garis-garis,” jawab Pak Imam, kepala SKB-ku mencoba bercanda.

 

“Luriiikkk itu Pak,” kataku membalas candaanya.

 

“Jadi pemahaman dari dulu, bukan sejak pandemi. Yang mengenalkan adalah Universitas Terbuka. Daring dan luring itu istilah untuk pembelajaran jarak jauh. Daring itu manakala menggunakan jaringan, artinya koneksi internet. Entah itu Whatsapp, Zoom, atau seTara Daring,” jelas Pak Imam. Informasi saja, SeTara Daring adalah aplikasi Learning Management System (LMS) yang menyediakan kelengkapan pembelajaran dari perancangan, pelaksanaan pembelajaran, sampai ke penilaian. SeTara Daring diperuntukkan bagi program kesetaraan Kejar Paket A setara SD, Paket B setara SMP/M.Ts,dan Paket C setara SMA/MA di Pendidikan Non Formal.

 

“Nah Luring berarti kebalikannya dari Daring tadi. Tapi tetap dalam kontek Pembelajaran Jarak Jauh. Kalau tatap muka ya bukan pembelajaran jarak jauh, tapi jarak dekat,” lanjutnya.

 

“Oh berarti tatap muka termasuk pembelajaran jarak dekat ya Pak? Emang bener Pak, ada Pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran jarak dekat?” tanyaku masih penasaran.

 

“Lho iya dong, jarak jauh dan jarak dekat itu berdasarkan jaraknya. Tatap muka itu jarak dekat, peserta didik bertemu langsung dengan guru di satu tempat menyampaikan materi. Akan tetapi, kalau tatap mukanya melalui internet, zoom misalnya, itu namanya jarak jauh secara daring, karena tempatnya berlainan,” jawabnya.

 

“Lalu contohnya Luring, Pak?”

“Contohnya ya pembelajaran moduler alias menggunakan modul, seperti UT dan kita di kesetaraan mengadopsinya. Kemudian adalagi pembelajaran by project. Itu kan jarak jauh Luring. Lalu penugasan, itu juga jarak jauh Luring,” jelas Pak Imam.

(bersambung)

 

Ungaran 7 Desember 2021

Meisa

#gbmkabsemarang

#tantangan30harimenulisdesemberceriagbm

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Banyak istilah gampang terjadi salah kaprah.

08 Dec
Balas

Iya benar..

09 Dec



search

New Post