Siti Magfiroh

Guru SMPN 1 Cikande dan TKA MDA Ar-rahman...

Selengkapnya
Navigasi Web

Misteri Hidup Yuri

Usai sarapan Pagi aku pergi ke sekolah. Sekolahku lumayan cukup jauh 3 KM dari rumah dan teman-teman harus berangkat 30 menit sebelum jam masuk karena waktu jarak jalan tempuh yang lumayan lama. Emak hanya memberiku uang 2000 untuk jajan untuk mengurangi pengeluaran aku biasanya bawa air putih dari rumah.

Mila teman baikku sering berangkat bareng beserta teman-teman lainnya, di kampung tak ada sekolah jadi warga kampung kami sekolah ke kampung tetangga yg cukup jauh. Beberapa yang mampu ke sekolah fovorit sementara seperti kami ang tak mampu kami memilih sekolah yang lumayan murah tapi tak kalau kualitasnya. Meski tak semuanya tak mampu beberapa teman meski orang tua punya mobil, atau motor juga sama satu sekolah denganku.

Seperti Mila, Mila adalah teman baikku bapak sawahnya banyak dan ibunya pedagang kelontong semntara Kakaknya baru lulus PTS berhasil diangkat CPNS, anak ke dua sari dua bersaudara itu dulu pernah sekolah ke sekolah tapi karena Mila lebih senang bergaul dengan siapa saja tak peduli latar sosial ekonomi dan budaya ia tak suka dengan lingkungan sekolahnya yang dulu yang kebanyakan teman-temanya ngegank merasa hebat karena pakaian sepatunya bermerk juga diantar mobil atau motor keren. Suatu hari ia dapat hadiah dari Kakaknya tas bagus bermerk Sonia yang dari awal tak masuk sekolah tak suka dengannya melarbrak Mila bersama temannya. Baru 1 bulan sekokah di situ tak membuatnya betah sehingga ia pindah mungkin jika Mila tak pindah aku tak seakbrab ini dengan Mila.

Beberapa teman lain Siti, Nayla, Nissa, Aksan, Doni, Ari, Dimas, dan teman-teman yang lain berjalan di belakang kami, bel berbunyi 10 menit setelah kami duduk. Beberapa teman sarapan di kelas tapi karena aku sudah sarapan aku membaca buku tulis.

Hari ini pelajaran Sejarah pelajaran yang aku suka Pak Rahmat menjelaskan secara apik tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Nusantara.

(Mungkinkah di kampungku juga pernah berdiri kerajaan?)

Usai mendapat pembelajaran sejarah yang seru, dilanjut pelajaran kitab jadi ketika guru membaca kitab, kami mencoret kitabnya sesuai dikte bahasa Jawa Serang tak begitu paham bagaimana cara membaca kitab gundul api mendengarkan penjelasan guru adalah pelajaran yang aku paling suka.

Bel istirahat berbunyi...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kitab gundul, jadi ingat zaman di pesantren dulu

12 May
Balas

Jangan lupa edit Yoh.

12 May
Balas

Mantap

12 May
Balas



search

New Post