"berani memgajar jangan berhenti belajar" begitu satu arahan dalam TOT Sasi Sabu yang dihelat Media Guru di gedung P4TK PKn dan IPS, Batu, 27-29 Desember 2018. setelah melalui seleksi adminstrasi 55 peserta berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia mendapat kesempatan mengikuti training tersebut. mereka menempati asrama di gedung kerinci.

kegiatan TOT Sasi Sabu menempati aula di gedung krakatau menebar nuansa penasaran. Acara diawali prakata pembuka oleh bapak M.Ihsan CEO Media Guru. Kepala pusat P4TK PKn dan IPS bapak Subandi berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka acara TOT. sesi pembukaan ini ditutup dengan pembacaan doa oleh bapak husni mubarok peserta dari gresik, begitu khitmad hingga hening sejenak menambah spirit para peserta.

Break lima belas menit ditemani kudapan kue lemper dan snack ringan nan kriuk. Kegiatan dilanjut pembekalan peserta TOT, tentu saat seperti ini sangat sayang untuk diabaikan. Dua lembar kertas atas kebaikan bunda luvtiana peserta dari semarang siap menerima coretan materi pembekalan.

pembekalan pertama disampaikan pak M.Ihsan CEO Media Guru. sebagai trainer kurang santun ketika berdiri di depan selalu mengatakan ini saya, saya dan saya, dimaksudkan sebagai membanggakan diri, tuturmya. persyaratan lain sebagai trainer tentu dapat memberikan contoh dengan hasil karya buku yang ditulisnya. selain contoh karya berupa buku, sebenarnya audience bisa apa dengan buku karya trainer tersebut. dua hal ini saja sudah membuat seorang peserta dari surabaya menarik nafas dalam. alhamdulillah gumamnya, sungguh ilmu baru bagi ia sebagai penulis pemula. Media Guru mempunyai standar sebagai trainer melatih punya gol buku harus jadi, sehingga tidak masuk dalam kategori produk gagal. sebagai pemain baru (trainer baru) tentu punya etika mengikuti dan menyesuaikan dengan pemain lama (sang senior ) lanjut CEO. Keterbukaan file diperlukan seorang trainer MG, pak ihsan berkeyakinan bahwa Rizky tak akan pernah tertukar, maka kita tak perlu khawatir memberi file. Kuncinya kita selalu saling percaya. Apa yang dilakukan Media Guru bermanfaat untuk guru, pungkasnya.

Trainer yang satu ini menjadi idola seluruh peserta, siapa lagi kalau bukan pak Eko. penampilannya selalu rapi dan energik, walau kadang mengeluhkan kakinya yang masih dalam taraf pemulihan setelah cedera karena kecelakaan. Materi yang disampaikan sangat bergizi bagi penulis, apalagi sebagai pemula seperti saya. Ok bapak ibu setelah ini akan dijadwalkan presentasi satu persatu. apa yang akan dinilai ? hanya tiga hal saja tentang vokal, penguasaan audience dan ice breaking. Perhatikan penampilan, seorang trainer memberi kesan BERSAMA, sebuah akronim dari : BERpakaian bebas rapi, dan sopan, SApa maksudnya diperlukan adanya kedekatan dengan anak/siswa sebagai peserta, MAin : kita sadari dunia anak itu bermain, jangan sampai membunuh kreatifitasnya. pak eko menbahkan penting menguasai ice breaking menulis, bapak ibu bisa mencari di internet. kita memberikan ruang diskusi khusus dengan siswa setelah pelatihan, ini juga penting lanjut pak eko. pelatihan untuk siswa diperlukan medium komunikasi berupa cerita/dongeng dan film pendek inspiratif. bapak ibu perlu membaca kalau bisa dimiliki beberapa buku referensi, judul yang saya sarankan ; yuk nulis buku pertamamu, dan Free Writing karya pak Hernowo (alm). Beberapa hal penting ditekankan pak eko terkait mendampingi siswa menulis yaitu jangan bicara kebahasaan dan detail. anak lebih suka imajinasi, itu perlu kita pahami tegasnya. bila perlu boleh diberikan contoh tema-tema untuk mereka tulis, pungkasnya.

Berbeda jika kita bertemu dengan instruktur ini, bunda istiqomah. bunda yang kusuka dengan gaya lugas dan tegas walau kadang diterima orang perilakunya dianggap judes (maaf kan mereka bunda). bunda istiqomah membekali peserta TOT tentang hal berikut sebagai seorang trainer saat didepan peserta yang pertama diperlukan senyum setulus hati, meskipun kondisi perasaan sesungguhnya amburadul. kemudian pikirkan kita punya branding, artinya jadilah diri sendiri dengan kekhasan yang dimiliki, bisa dari warna suara. berikan contoh pada peserta tentang sukses dan gagal yang pernah kita alami. berikan motivasi pada anak/siswa tentang benefit menulis buku. berikan kesempatan bahkan ajaklah anak-anak diskusi kelompok tentang draf peserta, ini mengantisipasi dimungkinkan pola berfikir kita berbeda dengan mereka, maka perlu didiskusikan dengan teman-temannya. tidak kalah pentingnya bapak ibu hati-hati bisa jadi kita menghadapi siswa yang lebih kompeten kebahasaannya, tutur bunda.

suasana hitmat tergambar dalam ruang aula gedung krakatau. materi dari tiga instruktur telah mengalir menyejukan peserta. paparan materi begitu berbobot, bergizi bagi peserta TOT. sebagai penulis pemula kesempatan ini bukan sekedar penting lebih dari itu, bisa disebut sebagai perbaikan gizi bagi penulis dan calon trainer. rechage ilmu selalu diperlukan, sebagaimana pesan CEO "berani mengajar, jangan berhenti belajar".

ok bapak ibu ice breaking dulu yuuk: #nada lagu aku sayang ibu

satu,satu - kelas sasi sabu

dua,dua - kita berkarya

tig,tiga - semua luar biasa

satu,dua,tiga - sasi sabu berjaya.