KETAGIHAN WEBINAR (3)

Seperti halnya makanan, jika rasanya nikmat pasti akan bikin ketagihan. Begitu juga dengan webinar. Setelah mengikuti webinar sebelumnya, saya jadi ketagihan untuk mengikuti webinar lagi. Materi yang disajikan beragam, tidak hanya memuat informasi, tapi juga mengandung motivasi yang sangat dibutuhkan untuk kembali membasahi ide yang dilanda dehidrasi. 

Empat orang narasumber menyampaikan materi yang berbeda, sehingga tidak ada kata bosan dalam menyimak. pengalaman yang mereka bagikan sangat luar biasa. Keempat narasumber itu yakni bapak Alphian yang telah sukses menggerakkan literasi daerahnya dengan strategi ICE TIBET yaitu inspiration, creation, endorsement, team work, implementasi, branding, evaluasi, dan try againt.

penyaji materi yang ke dua yaitu ibu Tri Sulistini dengan motto "keterbatasan bisa menjadi keunggulan". Menurut beliau, sebelum menggerakkan orang lain maka harus menggerakkan diri sendiri dahulu. Setelah mampu menggerakkan diri sendiri dengan ilmu yang memadai maka menggerakkan orang lain yang dimulai dengan orang terdekat, yaitu sekolah sendiri. Setelah berhasil di sekolah sendiri berikutnya ke sekolah imbas. Jika sekolah imbas sudah berhasil maka sasaran gerakan selanjutnya yang lebih tinggi melalui group diskusi. 

Penyaji materi yang ke tiga yaitu bapak Elly Alpes Jusa yang merupakan teman satu daerah dengan saya. akan tetapi meski berasal dari daerah yang sama, kami belum pernah berjumpa karena jarak tempat tinggal kami yang cukup jauh. semoga setelah situasi saat ini yang dilanda wabah Covid 19 segera pulih sehingga kami bisa menjalin silaturahmi dan berbagi pengalaman bertukar cerita secara langsung. Penyampaian oleh bapak Alpes berisi tentang pengalaman selama menjadi guru di garis depan. menurut saya itu pengalaman yang luar biasa hebat. Bergerak di antara perjuangan dan pengorbanan di Kalimantan, mencerdaskan anak bangsa dengan kondisi yang sangat mengharukan.

Penyaji terakhir di webinar 3 ini ditutup oleh pemateri yang cantik berasal dari tanah kelahiran penulis besar Andrea Hirata yaitu Belitung (dulu Belitong). Tidak hanya muda dan cantik, ternyata sangat smart. Terbukti dengan karyanya dan keberhasilannya menggerakkan literasi hingga berhasil meraih prestasi tingkat provinsi. Strategi "UANG SERIBU" yang beliau gunakan sangat menginspirasi. Langkahnya diawali dengan niat tulus, menyusun arah tujuan, serta pengembangan diri.

Nah, jika pengisi materinya keren dan sajiannya juga nikmat seperti itu, maka siapa yang tidak akan ketagihan jika disajikan wibinar lagi? Akan tetapi hal penting yang harus diingat yaitu, tempat penyajiannya juga sangat menentukan keberhasilan dari tujuan. Tempat keren itu bernama Media Guru Indonesia yang diasuh oleh CEO hebat yaitu bapak Mohammad Ihsan.

Salam Literasi

Lampung Barat, 06052020

Mahdalena

Tantangan ke 77

#Tantangan Gurusiana