Sebagai seorang penghulu, tak ayal kita harus selalu meningkatkan kompetensi kita sebagai aparatur sipil pelayan masyarakat di garda terdepan dari kementerian agama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Setiap persoalan terkadang dilapangan diajukan kepada kita dan itu tidak hanya persoalan pernikahan.

Sebagai seorang penghulu dan itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan penghulu, kalau dapat setiap hari ada pernikahan yang dilaksanakan, ada kebahagiaan tersendiri bagi seorang penghulu ketika busa menghadiri pernikahan karena disana sudah pasti kita beriteraksi dengan masyarakat secara luas dan dari berbagai kalangan ada mereka yang pns, ada yang pedagang, ada yang bertani dan lain sebagainya, intinya silaturrahmi terjalin dengan baik.

Ketika tidak ada pernikahan yang dilaksanakan biasanya kita merasa sepertinya ada yang kurang dari hari-hari yang kita lalui, itu makanya berbeda cerita dengan penghulu yang padat jadwalnya dalam melaksanakan pernikahan di kua yang memang masyarakatnya banyak dan daerahnya luas, di sinilah harapan penghulu itu kalau dapat setiap harinya ada masyarakat yang mendaftarkan anak kemenakan mereka yang akan menikah.

Setiap penghulu punya cerita masing-masing kalau di kua tempat mereka bekerja peristiwa pernikahannya sedikit, ketika kita bertemu di pertemuan penghulu pada setiap bulan maka terkadang yang paling sering ditanyakan adalah berapa pernikahan bulan ini, dan apakah pernikahan itu di luar kantor atau dalam kantor, pertanyaan menggelikan semacam ini tak ayal akhirnya menjadi candaan sesama penghulu.

Pantas sebagai pengulu selalu berharap adanya pernikahan yang dihadiri karena disitu juga selain mendapatkan pahala dari Allah SWT, juga ada rezeki, dan yang pasti juga tupoksi yang di emban penghulu berjalan dengan baik.