Mahfud Aly

Lelaki terkombang-kambing tulisan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bambu dan Cantik
Bambu all the way

Bambu dan Cantik

Mahfud Aly

Manusia yang tak terkombang-kambing

****

Sebulan saya menyepi. Tanpa kabar. Tanpa tahu dunia luar. Mengurangi polusi. Radiasi elektronik. Semakin sehat. Itu bagus. Meskipun berat. Tapi saya mulai terbiasa. Meski tidak begitu menyenangkan, toh saya mulai terbiasa.

Seminggu ini saya fokus di rumpun bambu. Bambu sungguhan. Di belakang rumah. Rumpun bambu. Orang menyebutnya barongan. Kaya oksigen. Rindang. Cukup ampuh untuk mengurangi rasa panas. Lamongan cukup gersang. 45 derajat Celcius. Itu sungguh berat. Beruntung ada banyak pohon. Cukup melegakan.

Semarak Agustus sudah cukup heboh. Di kampung juga. Sekian banyak lomba. Satu lomba pun saya tak bisa ikutan. Nonton pun tidak. Sadar diri. Hihihi! Cuma ada harapan. Saya bisa ikutan. Lomba karnaval. Antar RT. Temanya cukup bervariasi. Mereka saling berjuang. Agar menang. Kadang saling mem-bully. Khas orang desa. Semarak sekali. Mereka menciptakan banyak kreativitas. Patung dan ogoh-ogoh raksasa.

RT 03 juara bertahan. Dulu kami usung tema sedekah bumi. Kami membuat tiga gunungan raksasa. Buah, sayur, dan kue. Biayanya terlalu mahal. Satu gunungan dua sampai tiga juta rupiah. Itu memberatkan. Meskipun semua makanan dan buah bisa dimanfaatkan seluruh warga setelah acara.

Tahun ini berbeda. Panitia tak cukup punya uang. Saat saya diminta pendapat. Ujug-ujug saya ingat bambu. Manfaatkan bambu. Gratisan. Jadi apa saja. Bambu itu seribu guna. Akhirnya mereka sedia. Kami sepakat membuat kereta kencana raksasa, berkepala Garuda. Sangat indah.

Kami ingin menang lagi. Selanjutnya kami ingin meniru JFC (Jember Fashion Carnival). Kami membuat kostum (membuat berarti tidak menyewa, termasuk memanfaatkan barang bekas). Rencananya kostum ada 4 buah. Tapi kenyataannya tidak akan sesuai dengan rencana. Saya dengar sudah ada 7 buah kostum. Saya sebenarnya sudah bilang ke mereka. Saya pensiun.

Bukan sebagai koordinator pelaksana lagi. Cukup jadi penikmat kesenian saja. Kesehatan sedang kurang bagus. Ah, ternyata mereka tetap mendesak. Saya usahakan. Saya sudah buat dua. Satu sudah beres. Satu belum. Untuk dewasa. Saya mengerjakan di dalam rumah.

Putri saya, Dzafira Humaida Annisa, ternyata ingin juga dibuatkan. Kupu-kupu. Ia juga cerita ke temannya, Fina. Fina juga minta dibuatkan satu juga. Ah, saya cuma bisa mengelus dada. Jujur, membuat kostum karnaval itu harusnya satu set anggarannya sejuta. Sementara saya berusaha membuat dua dengan budget 50.000. Huhuhu! Artinya satu kostum 25.000.

Semoga bisa beranak pinak jadi empat. Ea! Belum juga putra saya, Rizwan minta juga. Lalu Sihab, Muqsid, Saka, Riana, Hilwa, dan Rama.

Ajur, Jum!

Mendadak saya ingat Ayah dan Ibu, yang kini sudah tiada. Mereka mewariskan banyak nilai dan kearifan. Termasuk empat rumpun bambu besar di belakang rumah. Bertahun-tahun digunakan warga untuk setiap perhelatan. Tak habis-habis juga. Eaa!

Semoga jadi pahala. Ladang menuju taman surga. Alfatihah!

See you dada!

Lamongan, 15 Agustus 2019

Maaf, foto dokumentasi tidak boleh dicantumkan. Sesuai kesepakatan bersama. Rahasia dulu. Karnaval baru dilaksanakan pada Minggu 25 Agustus 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, selalu saja punya ide dan jadi ladang ibadah Pak Ali ini, asal jangan ikut ikutan jadi ae ae ae aja, hehehe. Suķses selalu dan barakallahu fiik

15 Aug
Balas

Aamiin

16 Aug

Saya hanya bisa berucap wow amazing pak Mahfud Aly, kreatif, inovatif, ekonomis. Selamat menebar karya, membuat ceria banyak mata, dan akhirnya jadi ladang pahala. Sukses selalu, merdeka.

15 Aug
Balas

Barakallah bunda

16 Aug



search

New Post