Mahfud Aly

Lelaki yang terbebek-bebek masa silam

*****

Sebagai penulis Gurusiana. Gurusianer sebutannya. Saya merasa belum berhasil. Tulisan saya masih ala kadarnya. Bicara kuantitas, cenderung ngguapleki. Bicara kualitas tulisan, jauh panggang dari arang. Gak jos blas.

Kuantitas dan kualitas tulisan blogger bisa dilihat dari jumlah followers. Data ini berbanding lurus. Tegak setegak-tegaknya. Blogger yang jernih followers-nya banyak. Tengok saja Pak Eko Prasetyo, Abah Legimin, Abah Syaihu, Pak Mulya.

Jajaran blogger perempuan. Ada Uthi Raihana Rasyid, Bunda Rini, dan banyak blogger lain yang wow. Mereka begitu digdaya. Rutin dan gemi. Menulis banyak tema. Liat dan kuat. Cerdas dan mencerahkan.

Sementara saya?

Remekan rengginang. Dedel duwel.

Tagline saya ini tak cukup efektif dongkrak keaktifan saya untuk menulis. Ah, jika saja saya lebih giat. Saya bisa masuk 1000 besar blogger gurusianer terpuji.

Ah, tak mudah ternyata. Jujur, dari awal saya tak pernah incar jadi 10 gurusianer terpuji, misalnya. Patokan itu terlalu tinggi. Saya ingin merangkak dan tiarap di bawah. Lebih seru dan semarak.

Penulis Top Ten itu harus punya nyali dan tanggung jawab. Menulis harus setiap hari. Sementara penulis remekan rengginang seperti saya. Menulis di gurusiana masih sunah, belum wajib. Hihihi!

Tagline saya tiga.

1. Lelaki yang terkombang-kambing tulisan

2. Lelaki yang tersipu-sapi kenangan

3. Lelaki yang terbebek-bebek masa lalu

Saya tahu proses kreatif masing-masing tagline itu. Tidak ujug-ujug. Semua berjalan alami. Kadang ada beberapa penulis yang japri di WA saya.

Tujuannya cuma satu: tanya apa artinya terkombang-kambing. Mereka ingin tahu apa itu tersipu-sapi. Lainnya penasaran: apa itu terbebek-bebek.

Saya diwawancara demikian, jadi malu. Huhuhu!

Meski berat, saya harus jelaskan satu-satu. Huhuhu!

****

05.05.2019.

05.05.1984.

Hari ini ulang tahun saya. Cukup semarak. Dirayakan umat muslim se-Indonesia, sebagai megengan. Makan-makan!

Ulang tahun saya juga dirayakan Bupati dan wakil Bupati Lamongan. Terima kasih Bapak dan Ibu. Terima kasih.

Jujur, ulang tahun saya bersamaan dengan Hari Jadi Lamongan (HJL). Tadi pagi, saya diundang ke alun-alun kota, untuk seremonial dan prosesi pemberangkatan jalan sehat untuk memperingati HJL.

Ruame poool.

Saya tertarik dengan aneka makanan, minuman, dan jajanan yang dipamerkan dan diberikan gratis. Tidak sedikit makanan di sana. Jalan sepanjang 300 meter, kanan-kiri penuh stand makanan. Aneka rupa. Gratisan. Ambil berapa saja boleh. Dari makanan berat, ringan, hingga es krim.

Semua itu disediakan tiap dinas dan muspika yang ada di Lamongan. Seluruhnya.

Terima kasih pak bupati. Perayaan ulang tahun sungguh semarak dan banyak makan.

Ah, saya memang kadang ingin seperti Unta. Minum delapan galon, untuk persediaan sebulan. Hihihi!

Tubuh saya juga terlalu kutilang. Kurus. Tinggi. Langsing.

Saya butuh asupan dan susu yang cocok. Eaaa!

Barakallah! Barakallah! Barakallah!

Terima kasih atas segala doa dan ucapan selamat. Insyaallah saya balas satu persatu jika memungkinkan.

Foto bawah: hadiah terbaik dari putri saya. Dzafira Humaida Annisya. Kartu ucapan selamat kreativitas sendiri. Ini hadiah terbaik dari anak gadis usia 6 tahun yang semoga Allah mengangkat derajat dunia dan akhiratnya di tempat tertinggi yang bisa saya bayangkan. Aamiin.

Terima kasih sang istri, Hanifah Nila Wardani. mertua, keluarga besar. Khususnya Rizwan Rasheed Muhammad. Sang putra. Pelukan bangun tidur pagi ini sungguh mengharu biru.

"Ayah, adik senang punya ayah," ucapnya sambil mempererat pelukannya. Love you!

Alun-alun, 05.05.2019

Betapa bahagianya hati seorang ayah! Mrebes mili!