Mahfud Aly

Si Kambing

****

Ketika sungai Eufrat surut, gunung emas yang ucapkan Nabi Muhammad SAW segera muncul. Tak akan lama lagi. Emas betulan. Sebesar gunung. Lebih emas dari pada emas Papua.

Inilah fakta kenapa Amerika ekspansi ke Irak. Soal senjata pemusnah masal cuma alibi. Ngibuli. Emas hitam: minyak bumi. Lalu emas betulan. Mereka punya satelit canggih. Toh, sebelum surut, mereka jelas tahu. Lebih dulu. Huhuhu!

Saat ini meski telah terbiasa dengan uang kertas, tapi akhir zaman yang jadi rebutan cuma dua: tanah Palestina dan emas Irak. Apa saja akan dihalalkan demi dua itu. Huhuhu! Nubuat kitab suci agama samawi. Armageddon. Anti-kristus. Dajjal. Imam Mahdi. Perang akhir dunia.

We are going to be there.

Apakah Amerika sendirian? No! Rusia dan China tak akan tinggal diam. Eropa juga tidak akan. Meski sekarang masih malu-malu. Tunggu saja. Toh, mereka juga mau. Huhuhu! Negara-negara Islam juga harus bergegas, meski hari ini angkatan perangnya yang paling lemah. Ini fakta.

Saya justru khawatir pembangunan ala orong-orong. Teknologi hari ini tidak melihat langit. Tetapi menggali bumi. Hihihi! Pertanyaan saya sederhana? Berapa banyak proyek raksasa membuat terowongan di seluruh dunia? Toll bawah laut. Subway. Kereta cepat. Jalan tembusan. Tunnel. Teknologi zaman akhir akan bergeser dari menatap langit, menuju menggali bumi. Hihihi!

Kenapa?

Harta Karun. Sebagian mengincar kekayaan. Selebihnya mencari kejayaan dan nubuat kitab suci. Hari ini tema harta Karun terbesar masih saja satu hal: tabut. Peti harta karun paling dicari dalam sejarah manusia.

Menggali terowongan adalah salah satu cara: mencari harta Karun. Eaa! Sejarah mengonfirmasikan bahwa: ada banyak harta Karun yang dicari: harta Qorun, Atlantis, dan banyak sekali harta karun yang berkaitan teks kitab suci banyak agama. Jika saya tak begitu mengurusnya, saya pastikan ada komunitas lain yang begitu nyata mengejar itu. Huhuhu!

Dajjal adalah puncak tertinggi teknologi manusia. Bukan Alie-n, UFO, atau tuyul. Sudah ada komunitas tertentu yang telah bergegas dan tak sabar untuk segera menyambut kedatangannya. Baca beberapa catatan. Itu akan menginformasikan wacana ini.

Yang menarik selanjutnya: bagaimana dengan Indonesia?

Posisi Indonesia tentu menarik. Indonesia adalah negara dari Timur. Ada banyak spekulasi tentangnya. Ada banyak ramakan, harapan, doa-doa, dan keinginan tentang peran Indonesia di akhir konstelasi zaman. Menarik sekali.

Masalahnya masih saja satu: negara ini masih sering sesak napas hanya karena perang dagang China-Amerika yang sedang panas dingin akhir-akhir ini. Rupiah kita masih terbenam di jurang paling dalam. Rupiah kita dikoreksi melemah hanya karena demo Hongkong yang tak jua surut dua bulan terakhir ini.

Fakta: Indonesia adalah pasar rebutan Amerika dan China. Pasar gemuk yang rawan gesekan. Saya sering menyebut Indonesia terjepit banyak kepentingan. Wajar memang. Tapi menyeramkan. Semoga bertahan.

Terakhir, selamat ulang tahun Indonesia. Tetuslah berjuang mesti harus jungkir balik. Cancut taliwanda. Sinsingkan lengan baju. 74 tahun merdeka, tapi rasanya belum separuh penduduknya merasakan kemerdekaan dalam arti yang sesungguhnya. Ea!

Sudah ah. Tema ini seram gila. Hokya! Semoga tak kena razia di internet, dikira saya bikin hate speech atau apalah. Ea!

Anda tak perlu percaya tulisan ini, baca saja dan pikirkanlah dengan hati yang terindah! Hahaha! Saya selalu percaya tipu daya manusia tidak akan mampu melawan qadla dan takdir Allah Azza Wajalah. Bismillah!

Lamongan, 17 Agustus 2019