Thawaf di Hatimu
Mahfud Aly
Lelaki yang tersipu-sapi nasi Padang
******
Thawaf secara bahasa berarti berputar mengelilingi sesuatu. Sangat umum. Secara istilah, thawaf berarti berputar mengelilingi Kakbah. Persatuan dalam putaran. Energi.
Thawaf itu ada tujuh: (1) thawaf qudum, (2) thawaf ziyaroh, (3) thawaf wadak (4) thawaf umroh, (5) thawaf nadzar, (6) thawaf tahiyyatul masjidil haram, dan (7) thawaf tathowwuk.
Nah, teori begini, paling gampang praktik langsung. Ayo siapkan biaya, saya siapkan niat. Bayari! Ayo umroh atau haji. Mau plus atau minus terserah. Yang penting budal selamet, mulih selamet. Syarat wajib genap. Syarat sah lengkap. Intinya adalah pengendalian diri.
Ok?
Thawaf qudum, disebut thawaf wurud atau thawaf tahiyyah. Thawaf ini disyariatkan untuk orang yang datang dari luar Makkah.
Thowaf ini bentuki penghormatan kepada Baitullah (Kakbah).
Thawaf ini juga disebut thawaf liqo.
Kedua: Thawaf Ifadhah. Thawaf ini menjadi salah satu rukun haji yang telah disepakati. Thawaf yang tak tergantikan.
Setelah dari Arofah, mabit di Muzdalifah lalu ke Mina pada hari ‘ied, lalu melempar jumroh, lalu nahr (melakukan penyembelihan), dan menggunduli kepala, maka ia mendatangi Makkah, lalu thawaf keliling kakbah untuk melaksanakan thawaf ifadhah.
Saya cukupkan sampai di sini saja.
Nah, bahasan seperti ini saat kita bicara thawaf dalam syariat Islam.
Saya justru ingin bicara thawaf dari sudut pandang lain.
Sebagai language enthusiast, saya suka istilah thawaf ala budaya. Keliling. Berputar mengelilingi.
Puasa Ramadan adalah kekhususan. Luar biasa. Cobaannya pun tak ringan. Cobaan paling kuat adalah pasar, mall, dan pusat perbelanjaan.
Eaaa!
Bulan Ramadan tanpa uang adalah menyeramkan. Khususnya untuk emak-emak. Tak bisa tidak, uang harus ada di genggaman. Secukupnya.
Hihihi!
Kegemarannya adalah keliling pasar. Thawaf juga. Sebagai lelaki yang terkombang-kambing. Jujur, saya benci pasar.
Apalagi pasar kaget.
Wong pasar biasa saja benci. Apalagi dikageti.
Kecuali uang kaget.
Eaaa!
Ah, saya lebih baik tugas lain. Sungguh!
Menemani perempuan masuk pasar adalah suatu pekerjaan yang tidak jelas di mana dan kapan berakhirnya.
Eaaa!
Hari ini, seluruh pasar, mall, dan pusat perbelanjaan di kota Lamongan tumpah ruah. Semakin mendekati hari raya, volumenya naik 100 persen.
Ah, seolah mereka tak juga puas mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kaki ini rasanya sudah mau lepas. Eh, masih minta ke sana. Pindah ke ujung satunya.
Kita kembali ke yang pertama saja. Bagusan yang tadi. Ah, warnanya cerah yang toko nomor tiga dari kanan tadi.
Harganya bagusan yang tadi.
Eh, ada jual urung bantal. Beli sepuluh, gratis bis Tayo.
Boleh ya Ayah?
Tidak ada jawaban yang paling pas, selain senyum dan mengangguk.
Huaaa!
Jika Anda laki-laki dan mengalami nasib yang sama. Ketemuan yuk!
Ayo curhat! Hihihi!
DISCLAIMER: Sebagaimana pendapat mayoritas ulama dan konsultan keuangan terkemuka, thawaf jenis ini tidak boleh dilakukan jika memang masih memiliki kewajiban lainnya seperti: utang, SPP semester anak, biaya hidup, cicilan kendaraan, dan cicilan panci.
Hihihi!
Lamongan, 8 Mei 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduuh..tulisan Pa Mahfud bikin saya sakit perut karena tertawa..hebat. ea..ea..
Artis kok lucu. Hihihi. Barakallah edit.or
ea....ea...ea.... wk wk wk....(sambil megang perut, sekalian nahan lapar) Mantap Mr. Aly
Jos gandos kothos-kothos. Bunda keyen.
Kan baru hari ini Thawaf nya... Masih ada hari esok mas mahfud
Huaaaa!
Eaaa....lucu abis Pak Ed. Bikin ngakak, mengocak perut.
Barakallah
Ea..ea... hi...hi..hi.. renyah.. lucu...
Sigap, Bunda. barakallah
Maknyus diksi ne.
Watau.
eaa eaa renyah...pake banget pak
Mohon bimbingannya. Bunda. Tulisan bunda juga cetar membahana. Barakallah
Hahaha...saya tak tahu harus komen apa pokoknya serius dan lucuu
Suip!
Lucu banget pak, pokok nya sip....
Hihihi