Corona dan Puasa Ramadhan
Corona dan
Puasa Ramadhan
Semua pasti ingat mana yang datang lebih dulu menyapa,coronakah atau ramadhan?, dan pastinya banyak pengalaman unik selama pandemi Corona yang datang menjelang romadhan.
Pandemi Corona tidak saja berimbas pada siswa SD,SMP SLTA dan mahasiswa semua Perguruan Tinggi beserta pendidik dan para dosen,tetapi Corona juga berimbas pada pembelajaran anak usia dini dan pendidiknya. .
Sungguh pengalaman yang luar biasa saat guru PAUD berusaha memampukan diri untuk melaksanakan KBM daring dengan peserta didik nya yang notabene adalah ibunya atau pendamping lainnya sebagai mediator atau fasilitor dari pembelajaran Jarak Jauh tersebut.
Pembelajaran daring PAUD pastinya format nya berbeda dengan pembelajaran formal kelas atas, karena pembelajaran PAUD lebih banyak dikemas dalam bentuk permainan. Maka di musim pandemi Corona ini membuat guru-guru PAUD memutar otak agar KBM daring nya tercapai sesuai harapan dengan tetap mengacu pada prinsip bermain. sementara awal dimulai nya pembelajaran daring yang sering disebut dengan HL (home learning) belum ada juknis dan panduan nya dari pemerintah,selang beberapa minggu kemudian mulai terbit dan bermunculan edaran dan himbauan dari birokrasi tentang KBMJJ ini dan panduannya.
Pada pelaksaan KBM daring ini,banyak kendala yang dihadapi guru PAUD dan orangtua, dari mulai HP yang tidak suport,paket kuota sampai kepada orangtua yang berperan ganda sebagai guru,
KBM di musim Pandemi Corona ini sebagai pengalaman yang tak terbayangkan sebelumnya tentang hikmah dibalik Corona, apalagi setelah memasuki bulan romadhan, pandemi masih berlanjut, PSBB diberlakukan,TFH dan HL diperpanjang membuat anak-anak jenuh berlama lama belajar dirumah dan para orangtua mulai terkikis kesabarannya.
Saat itulah orangtua menyadari bahwa tidak mudah menjadi guru anak usia dini, karena tidak hanya berbekal ilmu akademik tentang ke PAUD an,tetapi juga harus membekali diri dengan kesabaran yang tak berbatas dan memiliki stok reward plus pujian yang tak boleh habis.
Saat pemerintah memberikan solusi dari kendala KBM daring bahwa banyak yang mengeluhkan paket kuota, maka stasiun TVRI pengejawantahan keluhan orangtua dan guru dengan program tayangan berjudul "Jalan Sesama".di mulai dari jam 8.00 - 8.30.
Walaupun tayangan TVRI menjadi tontonan wajib pengganti KBMJJ, tetap saja dibutuhkan keterlibatan orang tua untuk mendampingi dan guru untuk memantau.
Minggu pertama baik anak orangtua dan guru antusias menanti tayangan Jalan Sesama.
Setiap jam 8.00 anak-anak sudah siap didepan TV masing2, siap menonton bersama ibu,mama bunda atau kakaknya.
5 menit sebelumnya guru menshare format list absen di grup yang diisi oleh orangtua murid dan menshare poto anak sedang menonton TV. Selesai menyaksikan tayangan pelajaran hari ini, guru meminta bantuan orangtua untuk merekam cerita anak dalam bentuk presentasi di voicenote/ recording lalu di share digrup walimurid.
Betapa gembiranya para orangtua ketika mereka mampu merekam presentasi putra putri nya tentang alur cerita/pelajaran yang baru saja disaksikan bersamanya.
Satu persatu guru membuka voicenote orang tua,dan sungguh luar biasa bahwa dengan bahasa sederhana, sebagian anak mampu menangkap isi pelajaran dan menceritakannya kembali dengan penuh percaya diri via voice note.
Ada beberapa orangtua yang mengirim rekaman presentasi anak nya dengan wapri alias wa pribadi, karena menurut penuturan anaknya malu jika dishare di grup.
Kegembiraan orangtua dengan metode menyaksikan dan mempresentasikan hasil belajarnya do TVRI hanya bertahan 1 minggu, karena di minggu berikutnya anak - anak yang juga dapat agenda kegiatan" pesantren dirumah "diantaranya kegiatan berlatih puasa semampunya dan bersahur, maka anak-anak yang ikut bangun sahur di pagi hari nya masih terlelap dan susah dibangunkan.
Demi agar puasanya tidak terganggu para orangtua pun tidak berusaha membangunkanya, dengan demikian tayangan TVRI hari itu dan seterusnya terlewati begitu saja, karena rata rata anak bangun diatas jam 9.
Akhirnya dengan segala daya gurupun berusaha memutar otak mencari strategi baru agar KBMJJ tetap terlaksana sampai berakhir hari efektif belajar di musim pendemi Corona dibulan suci romadhan ini.
Seiring Ramadhan akan berakhir semoga Corona pun segera berakhir.
Karena kami para guru rindu senyum ceria dan gelak tawa anak -anak soleh solehah yang membuat hidup kami sangat berarti.
#tantanganharike1gurusiana.
https://mahmudah.gurusiana.id
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar