Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada Monster
PNGWing

Ada Monster

Sejak kemarin gigi atasku sakit sekali. Makan apapun terasa tak enak. Mau tidurpun tak bisa. Ternyata benar, sakit gigi lebih menderita, dari sakit hati. Karena tak tahan lagi, akhirnya kuputuskan untuk ke dokter gigi. Di Jepang, dokter gigi, biasanya praktek terpisah dari rumah sakit. Mereka membuka klinik sendiri, di pusat perbelanjaan atau di ruko. Kali ini, kuputuskan untuk pergi ke dokter gigi yang ada di lantai teratas pusat perbelanjaan terbesar di kotaku. Aku datang sesuai dengan jam perjanjian. Langsung saja, perawat menyuruhku untuk duduk di kursi periksa dan dokter langsung memeriksa gigi yang menjadi penyebabnya. Rupanya, gigi gerahamku kiri atas, tumbuhnya terlalu miring dan mengenai dinding mulutku. Sehingga menimbulkan luka cukup dalam..

Akhrinya aku menerima usulan dokter, agar gigi geraham terakhirku di cabut, agar luka di dinding mulut tidak semakin dalam. Karena letak gigi geraham yang miring proses pencabutannya lumayan lama. Dan benar setelah gigi gerahamku di cabut, luka di dinding mulut, agak berkurang, walaupun masih ada rasa perih sedikit. Dan untuk mencegah infeksi, dokter memberiku obat penahan rasa sakit, sebelum kembali ke rumah.

Setelah semua urusan adminsitrasi selesai, akupun keluar klinik dengan perasaan tenang, karena sakit gigi yang selama 4 hari mengangguku telah hilang. Berhubung sudah ada di pusat perbelanjaan, aku memutuskan untuk sekalian berbelanja di surpermarket yang ada di bagian bawah gedung. Tak kala, aku menaiki escalator, aku merasa pandangan mataku semakin mengecil, hidungku agak berair, rasanya seperti awal-awal terkena influenza. Padahal aku saat itu sehat0sehat saja. Pipiku juga terasa agak sedikit panas. Namun, kondisi itu tidak menghalangiku untuk tetap berbelanja. Sambil berjalan menyusuri toko-roko, aku mulai menyadari, orang-orang yang berpapasan denganku , segera menghindar dan menjauhiku. Ah, kupikir karena aku memakai hijab, sehingga orang-orang Jepang tersebut merasa aneh. Sampai pada saat, aku berpapasan dengan seorang anak kecil, yang berteriak, * Okasan , monsutaa, da, kowai yo (mama, ada monster, aku takut)*. Akupun terhenyak seketika. Hah, di bilang kayak monster. Segera kucari kaca ]besar yang ada di toko terdekat. Dan, Astagfirullah al adzim, ternyata wajahku benar-benar menakutkan. Mataku tampak hilang, tertutup kelopak mata yang membengkak. Pucuk hidungku membesar seperti tomat siap panen. Di tambah lagi, pipiku membesar dan kemerahan. Langsung saja kututupi setengah wajahku dengan ujung hijab dan sekuat tenaga kembali ke klinik gigi, untuk meminta pertolongan. Rupanya aku alergi obat penahan rasa sakit.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post