Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Akal Bulus
PngWing

Akal Bulus

*Pak Agus, tolong dong ditertibkan anak buahnya. Masa ada yang berani-beraninya pakai mobil Kojocho (Direktur) buat antar dia pulang. Emangnya dia siapa”, lapor Silvi ke pak Agus. “Memangnya siapa yang begitu?”. “Ya tanya aja sendiri, kan orangnya ada di sini”, lanjut Silvi sambil melirik kearahku. Mejaku dan meja pak Agus, Managerku, berdampingan sehingga apa yang diucapkan Silvi sangat jelas. Secara reflek pak Agus melirik kearahku. Aku sendiri tak tahu harus menjelaskan apa ke pak Agus.

Akhirnya sebelum makan siang, sengaja kuajak pak Agus di ruangan lain, untuk menjelaskan masalah yang sebenarnya. Kujelaskan bahwa sudah seminggu ini, sopir Kojocho selalu mengantarku ke poll bis tujuan Jakarta. Sebenarnya bukan mengantarkan secara langsung, melainkan karena biasanya mereka mengisi bensin sekitar jam 16.00 wib ~17.00 wib jadi sekalian keluar kantor. Kebetulan pom bensin terdekat berada di samping poll bis. Jadi merelah yang menawarkan diri untuk mengantarkanku, Menurut mereka dari pada naik ojek, bisa berbahaya untuk kandungannku lebih baik diantar. Karena merasa tidak menyalahi aturan perusahaan, ya aku senang-senang saja di antar sopir kojocho. Mendengar penjelasanku, pak Agus tampaknya memahami duduk permasalahannya. Dan ia menyarankan agar aku berhati-hati.

Sejak Silvi menyebar fitnah aku memanfaatkan sopr Kojocho, tawaran untuk diantar ke poll bis, selalu kutolak. Lebih baik aku menunggu ojek dari pada jadi sasaran gibahan orang-orang. Sebulan berlalu sejak kejadian itu, pak Agus mendapat laporan dari salah seorang staff PPIC. Menurutnya, saat ia memakai mobil operasional kantor untuk pergi ke pabrik supplier di senin pagi, ternyata di dalam mobil yang ia tumpangi ada kotoran anjing. Mendengar laporan itu, langsung saja, pak Agus menanyai sopir mobil tersebut. Namun menurut si sopir ia tidak pernah mengangkut anjing dan tidak pernah meminjamkan mobil tersebut kepada siapapun selain karyawan kantor. Minggu berikutnya giliran mobil operasional lainnya yang penuh dengan bulu-bulu anjing. Akhirnya karena tidak ada yang mengaku mengangkut anjing, pak Agus mengumpulkan seluruh sopir serta security, dan mengultimatum siapa yang kedapatan berbohong akan di pecat. Akhirnya salah seorang security mengaku bahwa ialah yang memberikan kunci mobil operasional kepada Silvi di hari minggu lalu untuk membawa anjingnya yang sakit ke dokter hewan. Dia tidak lapor kepada siapapun, karena takut akan ancaman Silvi. Selain itu karena Silvi mengaku sudah meminta izin pak Agus. Mendengar itu, pak Agus hanya mengelus dada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post