Akibat Kurang Dipercaya
Salah satu profesiku adalah juru bahasa (penerjemah, interpreter). Ya, karena pernah tinggal dan kuliah di negeri sakura, Alhamdulillah, aku memahami dan mengerti bahasa Jepang baik menulis, membaca dan berbicara. Tetapi itu semua tidak menjamin, klien yang memakai jasaku bisa langsung mempercayaiku. Jelas saja, mereka tidak mau seperti membeli kucing dalam karung. Karena untuk memakai jasa juru bahasa, seorang klien harus membayar fee dengan harga yang cukup lumayan untuk per jam atau per harinya.
Seorang direktur teknik di perusahaan ban ternama, ingin memperkerjakanku sebagai assistant pribadi sekaligus penerjemahnya. Di awal perkenalan, aku di minta untuk menerjemahkan beberapa lembar laporannya yang di tulisnya dalam bahasa Jepang. Bagiku menerjemahkan laporan mingguan sudah biasa. Walaupun konten pelaporan berbeda, namun alur pelaporan yang harus kuterjemahkan hampir sama seperti yang biasa kulakukan. Terjemahan laporan pertama, dapat kukerjakan dengan baik. Tetapi saat kuserahkan hasil terjemahan, alih-alih memberikannya kepada staff yang memerlukannya, beliau malah menyimpannya ke dalam laci kerjanya. Hal itu terjadi berulang kali, hingga 1 bulan lebih. Ingin bertanya tapi belum ada nyali. Yang bisa kulakukan hanya menelan kekecewaan dan menyimpannya.
Hingga suatu hari, bosku, memanggil seseorang dari departement yang berbeda dengan kami. Aku sendiri belum mengenalnya. Tetapi dari penjelasan orang tersebut, diketahui dulunya ia merupakan kenalan dari bosku. Karena sudah lama berteman, bosku sangat percaya padanya. Sehingga apapun, pasti didiskusikan kepadanya. Dan benar, setelah beberapa saat berbicara, tiba-tiba bosku membuka lacinya dan menyerahkan kertas hasil terjemahanku selama ini. Ternyata bosku meminta temannya itu untuk memvalidasi hasil terjemahanku. Mau ketawa tapi takut salah, karena nyatanya teman bosku itu tidak bisa bahasa Jepang sama sekali. Lantas bagaimana, ia bisa mengecek kesesuaian terjemahanku dengan tulisan aslinya. Alhasil, teman bosku itu hanya mengangguk-angguk seolah mengerti.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya Bunda. Salam kenal
Masyaallah, terima kasih bunda Alina, salam kenal juga .