Melahirkan dan punya anak, adalah hal terbesar dalam hidup ini. Di jaman kuliah, tak pernah terbayangkan akan menikah di bawah usia 30 thn. Yang terbanyangkan setelah lulus kuliah, bekerja dan keliling dunia, baru menikah. Itupun kalau ada yang mengajak nikah. Alhamdulillahnya, rencana Allah yang terbaik, jodoh datang di saat usia menunjukkan angka 26 dan 2.5 tahun kemudian, baby besar ( PB 53 cm, BB 3.9 kg) lahir dengan secara secsio.

kakak, demikian aku biasa memanggilnya, hanya 11 tahun 8 bulan kuasuh secara langsung. Selebihnya hidupnya banyak dihabiskan di ponpres yang ada di dua provinsi yang berbeda.. Tepat di usia 17,8 tahun, kakak menyelesaikan pendidikannya di ponpres dan kembali ke rumah. Namun kembali harus terpisah jarak dengan keluarga karena Allah menakdirkannya untuk berlabuh di kota Gudeg. Sudah hampir 3 tahun perjalanan syahidnya berlangsung. Akibat pandemi, Alhamdulillah bisa staycation di rumah selama 1,5 tahun, yang menjadi staycation terlamanya di rumah, sejak lulus SD 11 tahun lalu.

Hari ini, aku ditunjukkan YouTube channel pameran hasil karya produk akhir fakultasnya. Hampir setengah tahun si kakak "nguplek-ngulek" dapur kampus plus dapur sempit temannya, untuk mendapatkan formula yang tepat produk olahan yang akan dibuatnya. Berbagai rintangan dihadapi sendiri, bisa jadi diiringi tangisan dan keluh kesah tanpa ada yang dapat membantunya. Namun, akhirnya ia berhasil mengalahkan ketakutan, kelelahan, kemalasan dan keinginan untuk menyerah.

Melihat video presentasinya, ada rasa bangga tersemat di hati. Bukan hanya karena hasil karyanya, tetapi lebih kepada perjuangannya melawan diri sendiri. Apalagi si kakak adalah anak yang introvert-extrovert. Good Job Kakak, keep your spirit up