Akhirnya, kumpul keluarga akhir tahun bisa terwujud. Alhamdulillah, kakak sudah selesai KKN plus laporannya, jadi bisa pulang kota. So bungsu, Alhamdulillah sudah selesai UAS n langsung di jemput balik kota sejak minggu lalu.

Sejak anak-anak lulus SD, keduanya langsung setuju untuk masuk pesantren. Saat itu mereka berusia kurang lebih 11,5 tahun. Badannya masih kecil dan tingginya masih di bawah bahuku. Alhamdulillah, kini keduanya tumbuh menjadi anak muda yang sehat dan (kelihatannya) bahagia. Dan yang membahagiakan, tubuh mereka tinggi-tinggi. Tidak seperti ibunya yang "hanya" memiliki tinggi bada 150 cm.

Sejak dahulu, aku memang ingin sekali memiliki tubuh yang tinggi. Selain kelihatannya menawan. Memiliki tubuh yang tinggi juga memiliki banyak keuntungan. Jika mengambil sesuatu yang ada di ketinggian, tidak repot-repot minta tolong. Jika membeli baju gamis, dress atau celana tidak susah-susah mencari tukang potong celana. Sayangnya (namun tetap Alhamdulillah), Allah memberikan takdir tubuh yang mungil. Akhirnya, aku selalu berdoa, jika suatu saat aku punya anak nanti, tumbuhkan anak-anakku menjadi anak dengan tubuh yang tinggi.

Alhamdulillah Allah SWT, mengabulkan doaku. Aku dipertemukan dengan pasangan yang memiliki tinggi badan 178 cm. Sehingga kedua anakku lahir dengan tinggi badan 53 cm dan berat antara 3.5 kg -4.00 kg. Dan sekarang keduanya menjelma menjadi anak muda yang tinggi. Si kakak tingginya 166 cm dan si bungsu 178 cm.

Sekarang, jika kami berkumpul dan berjalan bersama, aku menjadi mahluk terkecil di antara mereka.