Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Donasi dan Tempat Pembuangan
Istock

Antara Donasi dan Tempat Pembuangan

Alhamdulillah, Sejak 11 tahun lalu, sekolah yang kami dirikan, bisa berjalan dengan lancar. Sekolah kami, adalah sekolah sederhana yang iuran SPP nya setengah dibayar dengan pilahan sampah anorganik dari rumah siswanya. Sekolah yang kata orang, sekolah murah, namun tidak murahan. Sekolah yang memakai banyak bahan daur ulang dan loose part dari alam dan pilahan sampah anorganik setoran para siswanya. Sekolah yang kata orang sekolah sampah, karena memang mesia belajarnya dari bahan daur ulang, dan THR gurunya di dapat dari tabungan setoran sampah para murinya di bank sampah induk Kota. Sekolah yang tidak memakai baju seragam, melainkan hanya penyamaan warna baju per harinya.

Namun kondisi itu, tak menyurutkan kami, para pendidiknya untuk hanya diam terpaku. Alhamduilillah, sekolah kami sering mendapat donasi buku-buku bacaan, yang mungkin tidak sanggup kami membelinya. Selain buku bacaan yang berkualitas, sejak 2 tahun lalu, sekolah setiap minggunya rutin menerima pasokan roti dari produsen bakery ternama di ibukota. Memang roti yang didonasikan adalah roti yang tidak terjual pada hari sebelum, dan diberikan ke sekolah di hari berikutnya. Roti-roti tersebut masih sangat layak di makan. Awalnya kami sempat ragu untuk membagikannya namun setelah di cek dan dicicipi, roti-roti tersebut masih sangat layak untuk di konsumsi. Produsen roti merasa tenang, karena tidak membuang makanan, sekolah senang karena siswanya mendapat pasokan makanan yang baik dan in syallah bergizidan yang terpenting bumi tidak menangis melihat banyaknya makanan yang terbuang percuma.

Akan tetapi, tidak semua produsen melakukan hal yang sama. Ada beberapa toko retail yang juga turut memberikan donasi produk-produk yang mereka jajakan. Tampaknya setelah melakukan stock opname sebulan sekali, mereka akan mengumpulkan produk-produk yang sudah mendekati masa expired, biasanya 1-3 bulan sebelumnya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Hanya terkadang, dari sekian banyak produk yang didonasikan, ada beberapa makanan yang kemasannya sudah suram atau rasa maupun bentuknya sudah berubah. Alangkah lebih baiknya, jika sebelum diberikan kepada pihak lain, di sortir ayai minimal dicicipi, apakah rasa atau tekturnya berubah atau tidak. Sebab jika, semua barang yang sudah tidak layak jual (mendekati masa expirednya) diberikan begitu saja, bisa-bisa, produk yang semula ingin didonasikan, malahan akan berakhir di tempat pembuangan, karena sudah tidak bisa dikonsumsi. Biasanya, jika kami mendapatkan produk yang tidak layak konsumsi, produk tersebut akan kami jadikan pakan ternak, lele atau maggot. Walaupun demikian, kami tetap bersyukur, masih ada pihak-pihak yang baik hati, berbagi kebahagian. Semoga apa yang sudah mereka lakukan mendapat balasan yang terbaik dari Allah taala, aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post