Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkelahilah, Maka Kau akan Mengerti .....
PngTree

Berkelahilah, Maka Kau akan Mengerti .....

“Bu Utie, ada yang berkelahi”, lapor Sakti sambil terengah-enggah.

“Siapa yang berkelahi?”.

“Tama sama Faqih, bu “.

Aku segera mendatangi pendopo sekolah. Dan benar dari kejauhan kulihat Tama dan Faqih tampak sedang berargumen dengan wajah tegang. Tak lama mereka masing-masing tampak melakukan kuda-kuda. Melihat gerakan mereka berdua, bukannya kuatir dengan perkelahian tetapi yang tampak olehku adalah gerakan-gerakan Faqih yang lucu dan menggemaskan Demikian juga Tama yang terus mengeliiingi Faqih sambil tangannya bergerak ke sana kemari seolah ingin menangkis serangan Faqih. Rasanya ingin tertawa meliha tingkah polah mereka berdua. Namun harus kutahan, karena harus tetap menjaga wibawa di mata mereka.

Bu, tolong aku, Tama di keroyok sama mereka berdua. Sakit perut Tama”, lapor Tama sambil meringis memegang perutnya.

Katanya jagoan, tidak usah menangis kalau kena pukul. Kan kamu yang maunya berkelahi”.

Mendengar ucapanku, Tama langsung tersenyum dan mengatakan, “Iya juga ya. Tama gak nangis kok, Cuma sakit aja”.

Setelah pisahkan dan duduk di bangku panjang, kulakukan interograsi terhadap keduanya.

Tama, kenapa bisa sampai berkelahi?”.

“Tadi aku yang dipukul duluan”.

Rupanya Tama merasa ada yang memukul dari belakang. Kebetulan ada Sakti, anak kelompok A, berada di belakangnya. Sehingga Tama langsung berasumsi bahwa yang memukulnya adalah Sakti. Akibatnya Sakti menangis karena Tama memukulnya. Melihat Sakti menangis. Faqih merasa empati dan langsung memukul Tama.

Setelah berbicara delapan mata (aku, Tama, Faqih dan Sakti), akhirnya didapatkan kesimpulan terjadi kesalahan pahaman antara para jagoan tersebut.

“Sekolah itu, bukan tempatnya berkelahi. Kalau mau berkelahi di ring tinju sana dan harus pakai sarung tinju”.

Bu, tapi aku nggak punya sarung tinju. Punyanya sarung tangan”, ujar Faqih dengan muka sungguh-sungguh.

Tama, juga hanya punya satu sarung tinju. Boleh enggak bu?”. Mendengar itu, sontak aku tertawa. Oalah nak, maksud hati ingin menakut-nakuti mereka, eh malahan dianggap benaran ingin berkelahi pakai sarung tinju.

Tama, Faqih, kalian kan berteman dan sekolah di tenpat yang sama. Kalau ada masalah ya, tanya-tanya dulu. Kenapa kamu pukul aku atau kenapa kamu pukul Sakti. Kalau kamu langsung pukul, akhirnya Sakti yang tidak tahu apa-apa jadi korban kan. Tama kasian tidak sama Sakti”.

Mendengar perkataanku Tama tertunduk, menunjukkan adanya penyesalan. “Ok,sekarang Faqih dan Sakti masuk kelas. Untuk Tama, silahkan renungkan apa yang bu Utie tadi ucapakan”. Sengaja kuberikan ruang dan waktu agar Tama memikirkan tindakannya tadi.

Setelah lima menit, kuhampiri kembali Tama yang masih duduk di pojokan pendopo. “Bagaimana Tama, sudah kamu pikirkan salahnya dimana”. Kulihat ia menganggukkan kepalanya. Tak berapa lama, kulihat Faqih berjalan menghampii kami. “Coba lihat, Faqih masih mau berteman dengan kamu Tama. Iya kan Faqih”.

Melihat Faqih tersenyum, Tama langsung menghampirinya sambil berucap, “Maafin Tama ya. Kita kan bestie, kan?”.

Bu Utie, sebenarnya yang tadi mukul Tama dari belakang itu aku. Abis Tama ikutan main tapi mukulnya betulan”, aku Faqih gentleman.

Berati kamu juga harus minta maaf sama Tama dan Sakti. Itu baru jagoan. Berani mengakui kesalahan”.

Iya, aku juga salah, karena ternyata aku yang mulai duluan. Abis aku kepo sih, ingin main berantem-beranteman juga”, ucap Tama dengan jujur sambil nyengir kuda.

Dasar bocil…..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post