Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Boleh Intip Sedikit, Nggak?
Pinterest

Boleh Intip Sedikit, Nggak?

Hari ini, hari pertama Aini bekerja di perusahaan multinasional. Aini sangat bersyukur karena, begitu lulus kuliah, ia langsung mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar. Sebenarnya beberapa bulan sebelum kelulusannya, Aini sudah pernah datang keperusahaan tersebut, untuk interview dan perkenalan. Akan tetapi tetap saja, saat hari pertama datang sebagai karyawan baru, rasa was-was dan cemas tetap hinggap di hatinya. Di hari pertamanya, tak banyak yang dilakukan. Direkturnya secara langsung mengenalkannya kepada seluruh staff di kantor tersebut. Direktur juga banyak memberikan arahan terutama tentang kondisi karyawan secara keseluruhan. Karena memiliki kemampuan berbahasa asing yang lumayan baik, Aini ditempatkan sebagai staff HRD sekaligus sebagai “tangan kanan” direktur. Maksud dari tangan kanan direktur, adalah Aini bertugas secara informal memberikan informasi-informasi tentang kondisi perusahaan, terutama mengenai pandangan karyawan terhadap perusahaan. Hal tersebut mnyebabkan, Aini harus sering berhubungan dengan direkturnya.

Pada suatu hari, 3 bulan semenjak AIni bergabung di perusahaan tersebut, direktur memanggilnya untuk datang ke ruangannya. Rupanya sang direktur menanyakan hasil investigasi Aini terhadap para karyawan selama 3 bulan pertama. Aini melaporkan semua hal yang di lihat dan di dengarnya. Memang kedengarannya seperti “mata-mata”, namun ini semua harus dilakukan, agar management peka terhadap segala ketidakpuasan karyawan. Karena menurut sang direktur, karyawan adalah asset terpenting perusahaan, maju mundurnya sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi kepuasan karyawan.

Setelah mendengarkan presentasi kecil Aini, sang direktur tampaknya cukup puas dengan penjelasannya. Namun, saat Aini akan undur diri dari ruangan, direkturnya mencoba menahan Aini dan memintanya untuk duduk kembali. Sambil menyuguhi Aini dengan minuman kaleng dingin, sang direktur kembali membuka pembicaraan, “ Aini, saya sejak hari pertama kamu masuk, sangat penasaran dengan penampilan kami. Boleh tidak kamu membuka kerudungmu sedikit saja, sebab saya ingin melihat rambutmu”. Mendengar itu, Aini sempat shock dan bingung mau berkata apa. Tapi yang jelas Aini, paham bahwa direkturnya tidak bermaksud melecehkan, melainkan hanya penasaran dengan komitmen Aini memakai hijab. Ternyata yang tertutup itu, yang malah buat penasaran, ya kan?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post