Coklat Pembawa Sengsara
"Kristina, kamu dapat paket. Coba di cek ke bagian admin", ujar Tan pada si cantik Kristina. Tanpa pikir panjang, Kristina langsung berlari menuruni tangga menuju ruang admin. Tak lama kemudian, Kristina muncul kembali sambil membawa kotak besar yang tampaknya cukup berat. "Oh my God, how lucky you are. Its must be from your family, right?" tanyaku sambil mengamati kotaknya. "Saya memang meminta ibu untuk mengirimkan coklat dan snack lainnya. Karena saya tidak terlalu suka makanan di sini. Terlalu manis rasanya". Jelasnya pada kami yang sedang mengobrol di lorong asrama.
Sejak menerima kiriman mommynya, Kristina jarang kulihat wira-wiri di dapur. Ia hanya sesekali keluar kamar untuk mandi atau pergi ke sekolah. Padahal siswi lainnya, sering bolak-balik ke dapur untuk memasak, mandi ataupun bertandang ke kamar siswa lain untuk sekedar ngobrol bareng. Tinggal di asrama sangat menyenangkan. Karena selain banyak teman, kami juga bisa saling belajar dan berbagi. Jika ada yang punya makanan berlebih atau memasak makanan khas negaranya, biasanya kami mengundang teman lain untuk mencicipinya.
Hingga pada suatu siang di hari Sabtu, "OOO my God, help me.. help me...!!!!" Terdengar teriakan yang memecah keheningan lantai 2 asrama kami. Serempak para siswi yang sedang istirahat di kamarnya , langsung keluar dan mencari sumber jeritan. Ternyata jeritan berasal dari kamar paling ujung, kamar Kristina. "Kristina, are you ok?. Kristina apa yang terjadi? Tolong buka pintu kamarmu!!" teriak Cathy sambil mengetuk-ngetuk pintu. Tak berapa lama, pintu kamar terbuka dan tampak Kristina meringis kesakitan sambil memegang perut sebelah kanan bawah."help me.. ini sakit sekali saya sudah tak tahan. Tolong antarkan ke rumah sakit" pintanya sambil setengah menangis. Langsung saja beberapa teman berlari ke lantai 1 untuk mengambil tandu yang ada di ruang kesehatan asrama. Akhirnya Kristina di bawa ke rumah sakit terdekat dan di rawat hampir sepekan lebih. Setelah kembali kembali ke asrama, kulihat Kristina membawa box yang dulu di kirim oleh ibunya. "Teman-teman, silahkan makan coklat dan kue-kue ini. Sekarang ini, saya tidak boleh makan coklat lagi. Kemarin ginjal saya infeksi karena selama beberapa hari jarang minum air putih, dan hanya makan coklat dan susu saja. Maaf jika beberapa waktu lalu, saya tidak berbagi dengan kalian". What....!!!! .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar