Dan Nisan pun Berjatuhan
Sampai sekarang, saya paling takut jika melewat area pemakaman di Indonesia, karena kesannya angker, sepi dan menakutkan. Terlebih bila malam hari, yang pasti suasananya menyeramkan. Sehingga jika harus melewati makam seorang diri, saya akan memilih jalan lain walaupun harus memakan waktu lebih lama.
Ketika tinggal di negari matahari terbit, saya sangat jarang melihat area pemakaman. Karena menurut data statistic 2007, hampir 99,81% masyarakat Jepang akan di kremasi (bakar) dan abunya akan di taruh di altar yang ada di rumahnya atau area pekuburan yang telah ditentukan*. Harga altar yang terbuat dari batu alam, lumayan mahal, sehingga ada juga keluarga yang tidak membuatkan altar bagi keluarganya. Sebagai penggantinya diberikan batu atau sebilah papan yang bertuliskan nama orang yang meninggal dan dipasang didekat tempat abu jenazah. Kondisi seperti itu, jauh dari kesan angker, menakutkan dan sepi. Karena biasanya pekuburan di sana di buat sedemikian rupa sehingga menyenangkan, rapih dan teratur. Karenanya, jika harus melewati area pekuburan di sana, walaupun seorang diri aku tetap dapat bersikap tenang.
Hingga pada suatu sore menjelang senja, sehabis mengikuti kegiatan extrakulikuler, kukayuh sepeda secara berlahan sambil menikmati pemandangan deretan perumahan yang sangat teratur. Tanpa disadari, aku melintasi area depan pekuburan. Meski hanya melintasi area depannya saja, namun taman yang ada di dalamnya tampak jelas terlihat. Deretan batu altar dan papan nama tersusun rapih sesuai barisannya. Namun, tiba-tiba angin bertiup kencang dari arah belakang, membuat bulu kuduku berdiri. Seketika itu juga, deretan papan nama yang ada di bagian depan taman pekuburan mendadak miring ke kanan. Menyaksikan itu, aku terpana dan sepedapun terhenti seketika. Apakah angin yang menyebabkan papan-papan itu berjatuhan, atau ada sebab lain……
Tak sempat kucari tahu tentang itu, namun yang pasti di kepala ini hanya ada satu kata, kabur!!!!.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar