Yeaaaah……, akhirnya 365 hari menulis tanpa jeda, berhasil kulalui. Jujur ini adalah pencapaian pribadi yang paling challenging. Bagaimana tidak, aku bertarung dengan diri sendiri. Mengalahkan ego, kebimbangan dan kemalasan yang bersemayan di dalam diri. Setiap malam, selama 1 tahun, kupaksakan pikiran, mata dan tangan untuk membuka laptop, memikirkan jalan cerita dan menggerakkan jari untuk menuliskannya. Bagi penulis pemula sepertiku, sungguh hal yang terkadang melelahkan, merepotkan namun mebanggakan. Mungkin bagi yang lain, hal ini terlalu biasa. Tetapi nyatanya bertarung dengan diri sendiri, memang jauh lebih berat karena tidak ada sanksi dari luar yang bakal kita terima, melainkan kepuasan diri jika berhasil mencapainya.

Setiap malam selama 1 tahun, selalu kuluangkan waktu untuk menuliskan pengalaman hidup atau kejadian yang kualami. Biasanya setiap pagi selalu kusempatkan untuk memikirkan tema tulisan pada hari itu, Namun entah mengapa, aku baru bisa menulis sekitar pukul 21 malam dan selesai sekitar pukul 22. Karena tulisan baru rapih dan siapa tayang menjelang tengah malam, saat itu kemampuan mata ini sudah tinggal 5 watt saja. Alhasil saat penayangan selesai seluruhnya, waktu yang kusiapkan untuk membaca tulisan penulis lain hilang, apalagi bantal guling sudah melambai-lambai mengajak ke peraduan. Tak heran, jumlah followingku jumlahnya hanya puluhan saja, demikian juga dengan jumlah followernya.

Terkadang malu juga, ketika sejumlah penulis rajin berkunjung ke blogku dan memberikan apresiasinya. Sementara aku hanya bisa membalasnya saja. Maafkan diri ini bunda dan yanda. Tetapi In syaallah di tahun 2023, aku akan membiasakan diri membaca tulisan teman-teman penulis Karena selain menambah teman juga menambah pengetahuan tentang teknik penulisan.

Kebiasaan menulis di detik-detik terakhir, berimbas bukan hanya jumlah following dan follower saja, tetapi juga jumlah score yang kudapat tidak seheboh bunda dan yanda semua. Kadang agak jealous juga. Tetapi apa daya kemampuanku di tahun ini hanya seperti itu.

Lantas apa yang kudapat dari challenge #Tantangan 365 ini?. Pertanyaan itu sering ditanyakan paksu pada awal-awal penulisan dulu. Sebenarnya paksu sudah mendesakku sejak 2-3 tahun lalu untuk menuliskan pengalaman keseharianku. Aku memang sering bercerita tentang apa saja di kala kami deep talk sebelum tidur. Menurutnya ceritaku sangat menarik dan bisa dijadikan tulisan yang menginspirasi orang lain. Tetapi saat itu, aku belum yakin dengan kemampuan menulisku. Ternyata jawaban atas pertanyaan paksu, baru kutemukan beberapa bulan terakhir. Salah satunya aku semakin mudah menemukan tema tulisan hanya dengan melihat kejadian kecil di sekitar. Selain itu, kemampuan menulisku juga lebih berkembang. Walaupun masih banyak yang harus diperbaiki, namun dengan terus menulis minimal aku lebih mudah dalam mendeskripsikan sesuatu.

Next, apakah aku akan terus menulis?, sudah pasti jawabannya yes. Karena menulis sudah menjadi rutinitas dan sayang sekali jika berhenti sampai di sini. Rencananya aku ingin kembai menulis buku, wa bil khusus tentang anak usia dini. Selama 6 bulan terakhir, aku membersamai mereka, ada banyak pelajaran yang kudapati. Kepolosan, kejujuran, empathy dan sosok manusia yang sesungguhnya tergambar dalam tubuh kecil yang sering kita anggap belum mengerti apa-apa. In syaallah selama diberikan kesehatan dan kesempatan, aku ingin terus membersamai mereka tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya seorang manusia.

Selamat Tahun baru 2023, semoga tahun depan, menjadi tahun yang lebih baik dari tahun lalu. Dan kita semua senantiasa diberikan kesehatan, kebahagiaan dan kesempatan untuk bermanfaat bagi orang lain. Aamiin.